Sumber gambar: http://thayyiba.com/2015/11/09/1866/muslimah-sejati-itu-seperti-apa/

Ada satu kisah menarik yang terjadi pada masa kekhalifahan Sayyidina Umar bin Khattab. Yaitu adanya seorang ibu dan anak perempuannya yang bekerja memerah susu kambing. Dari pekerjaan inilah mereka memenuhi kebutuhannya.

Suatu ketika saat musim panas ibunya mengeluh, “Hasil susu kita semakin hari semakin sedikit saja, tidak cukup untuk keperluan kita,”

“Kambing-kambing ini sudah kurang makan karena rumput-rumput kering pada musim panas,” jawab sang anak.

Ibunya pun punya cara yang licik agar susunya bertambah banyak. “Kita campur saja susu ini dengan air, supaya bertambah banyak. Dengan begitu, penghasilan kita akan bertambah.”

“Tidak Ummi. Khalifah Umar melarang kita berdagang secara tidak jujur.”

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Ah, biar saja. Khalifah Umar toh tidak tahu kita tidak jujur.”

Anak perempuannya ini kemudian menjawab dengan jawaban yang mankjubkan. “Tetapi Allah Mahatahu. Kita tidak boleh takut kepada Khalifah Umar, tetapi hendaknya kita takut kepada Allah yang mengetahui kecurangan kita.”

Ternyata ada seorang lelaki sederhana, berjubah usang yang sedar tadi mendengar pembicaraan mereka. Dialah Khalifah Umar bin Khattab. Memang sudah menjadi kebiasaan Khalifah Umar untuk “blusukan” dengan menyamar untuk melihat kondisi rakyatnya dari dekat. Hari itu yang sangat berharga bagi Khalifah Umar. Ia kagum melihat kejujuran anak perempuan itu.

Ia pun pulang ke rumah sederhananya. Bukan istana layaknya raja-raja Romawi dan Persia. Kemudian, ia panggil salah satu putranya bernama Ashim bin Umar. Ia ceritakan kepada Ashim tentang anak perempuan yang jujur, yang baru saja ia lihat.

Khalifah Umar pun berkata “Nikahilah dia! Semoga darinya akan lahir orang besar yang kelak memimpin bangsa Arab.”

Akhirnya Ashim bin Umar pun melamar perempuan itu. Dari pernikahan ini lahir lah seorang anak perempuan yang kemudian akan menikah dengan Abdul Aziz bin Marwan. Kemudian lahir lagi dari pasangan ini seorang laki-laki yang bernama Umar juga yang kemudian kita kenal dengan Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Khalifah dari Bani Umayyah ini dikenal sebagai Khalifah kelima karena pemerintahannya yang dikenal adil, rendah hati, dan bijaksana membuat ia dicinta rakyatnya. Sama persis seperti kakek buyutnya, Khalifah Umar bin Khattab.

Kejujuran yang menjadi barang mahal pada masa ini. Sulit sekali menemukan orang seperti perempuan tadi. Padahal orang yang jujur akan bersama para nabi, syuhada, dan orang saleh di akhirat nanti. Kisah ini memberi pelajaran akan pentingnya berbuat jujur. Memang manusia tidak ada yang melihat ketika kita berbuat curang, tapi bagaimana dengan Allah? orang yang jujur juga akan menjadi orang yang disegani oleh orang lain.


Tulisan ini disarikan dari berbagai sumber.