Lukmanu Kurnia dari Asosiasi Masyarakat Baja Indonesia (AMBI) menyampaikan materi dalam Seminar Rancang Bangun Konstruksi Baja di Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng pada Sabtu (22/07/2017). (Foto: Masnun).

Tebuireng.online Pada Sabtu (22/07/2017), Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) menyelengarakan “Seminar Nasional Rancang Bangunan Kontruksi Baja” di Ruang Auditorium lantai 3 kampus tersebut, yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik. Seminar ini diadakan guna memperdalam pengetahuan menegenai kontruksi baja, bekerjasama dengan Gunung Stiil Group, Steel Indonesia Institute, dan Asosiasi Masyarakat Baja Indonesia (AMBI).

Sambutan yang pertama disampaikan oleh Wakil Rektor III, Drs. H. Mukhsin, Ks. Beliau menyampaikan bahwasanya salah satu penyebab kemunduran Islam adalah sejak umat Islam mulai meninggalkan keilmuan dalam bidang kedokteran, teknik, dan matematika. Serta tenggelamnya umat manusia pada keilmuan 4 sufi, sehingga meninggalkan bidang ilmu-ilmu tersebut.

Kegiatan Seminar Nasional Bangunan Kontruksi Baja ini dibuka oleh Wakil Rektor II Prof. Dr. Haris Supratno. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwasannya ilmuan memiliki kewajiban yakni menyampaikan ilmu agar dapat bermanfaan bagi masyarakat. “Begitupun dengan keilmuan teknik, teknik merupakan ilmu terapan maka para mahasiswa harus mampu menerapkan dengan baik agar dapat diterima dengan baik oleh lingkungan sekitarnya,” ungkap mantan Rektor Unesa itu.

Materi pertama disampaikan oleh Ari Wibowo yang merupakan Dosen Pascasarjana Teknik Universitas Brawijaya. Beliau menjelaskan secara detail mengenai Baja. Di Cina terdapat bangunan hotel dengan tinggi 30 lantai, dengan pembangunan hanya membutuhkan waktu dua minggu dengan mengunakan baja cindai dingin.

Materi berikutnya disampaikan oleh Lukmanu Kurnia mengenai peran AMBI dalam pengembangan konstruksi baja. AMBI merupakan kumpulan dari masyarakat baja. AMBI juga mengadakan  Seminar Nasional setiap tahunnya untuk menyampaikan prihal perbajaan yang diikuti oleh berbagai perusaan baja, kontraktor, dan pihak-pihak lain yang berkaitan erat dengan perbajaan. Selain seminar, AMBI juga mengadakan pelatihan dan membuat Tutorial Rancang Bangun Kontruksi Baja.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Muhammad Yunus, perwakilan Gunung Steel Group bagian Marketing, menjelaskan tentang perkembangan Gunung Steel Group. Ia menceritakan, perusahaan tempat ia bekerja itu berawal di Medan, Sumatera Utara. Gunung Steel Group telah menjadi pemain utama dalam industri baja di Asia Tenggara.

Dibentuk pada tanggal 18 Juli 1986, ia melanjutkan, Gunung Steel Group (GSG) dikenal dengan nama Gunung Garuda Group dan kemudian berubah nama menjadi Gunung Steel Group di tahun 2001. Saat ini, Gunung Steel Group terbagi atas empat perusahaan (PT. Gunung Gahapi Sakti, PT. Gunung Garuda, PT. Gunung Raja Paksi & PT. Gunung Steel Construction).


Pewarta           :      Nazhatuz Zamani

Editor/Publisher:      M. Abror Rosyidin