Wartawan Tebuireng Online foto bersama pengurus Stan Expo IIBF Lumajang pada event Peluncuran YP3I di Pesantren Tebuireng, Sabtu (18/03/2017). (Foto: Kopi Ireng)

Tebuireng.online– Beberapa Stan Expo tampak terpajang dan siap dalam memeriahkan acara Seminar, Peluncuran & Pengukuhan Yayasan Penguatan Peran Pesantren Indonesia (YP3I) sejak pukul 06.30 WIB di halaman Pondok Pesantren Tebuireng, pada Sabtu (18/03/17).

Adapun beberapa stand tersebut, yaitu Gumkemindo, Ge Ber (Gerakan Berrzakat Lazis Alharomain), Sentosa Mortar (Semen Instan), Bakoel Buku Tebuireng, Maura (Indonesia Clothing), Koki Dollar, Pameran Produk Halal, Mahesa Institute Pare, serta ada satu komunitas yang merangkul banyak pengusaha yaitu IIBF (Indonesia Islamic Bussines Forum), yang saat ini diketuai oleh Pak Bagus asal Jakarta.

IIBF sendiri lahir karena keibaan seorang Heppy Trenggono. Melihat orang-orang muslim tidak tahu cara berbisnis secara Islami. Dan orang-orang yang bergabung disini rata-rata sedang terlilit hutang pada bank-bank yang notabennya menggunakan sistim riba, yang sudah jelas dalam Islam diharamkan,” ungkap Pak Najib, salah satu anggota IIBF saat ditemui wartawan Tebuireng Online.

Pak Najib melanjutkan, bahwa gerakan yang dimotori oleh Heppy Trenggono (IIBF) sendiri memiliki prinsip “berbisnis sesuai dengan  syariat Islam”. Namun walau begitu, mereka tidak memusuhi kalangan yang menggunakan sistem riba.

Sambil lalu menjelaskan tujuan IIBF, Pak Najib juga menerangkan secara detail tentang apa saja produk dari hasil binaan IIBF itu sendiri. “IIBF sendiri sangat luas jaringannya. Mereka memiliki anggota hampir seluruh Indonesia, dan  paling banyak dari pulau Jawa. Disini ada satu stan yang menarik perhatian kami, yaitu dari daerah Jawa Timur, Kabupaten Lumajang yang juga masih anggota dari IIBF,” terangnya sambil tersenyum dengan mengungkapkan bahwa Pisang selalu membuat orang bahagia.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Dalam Expo ini, lanjut Pak Najib, pengunjung bisa mendapati produk yang asli dari tangan-tangan orang Lumajang, seperti produk anyaman, pupuk, lampu rumah, abon, serta ada ISIS (Ikan Segar Higienis) yang semuanya merupakan olahan sendiri. “Seperti Pisang yang menjadi icon di Lumajang dan Salak, berhasil disulap menjadi beberapa produk di antaranya susu, kripik, dan selai,” tambahnya.

Suasana peluncuran Yayasan Penguatan Peran Pesantren Indonesia (YP3I) yang dimeriahkan oleh beberapa stan Expo ini, tampak masih sangat ramai walau waktu sudah melewati ba’da Dhuhur. Antusiasme pengunjung yang kebanyakan santri membuat stan expo terlihat sangat penuh hingga ke jalan raya.


Pewarta:   Umdatul Fadhilah

Editor:       Munawara

Publisher:   M. Abror Rosyidin