12 Santri Tebuireng anggota Perguruan Pencak Silat NH Perkasya sukses membawa 12 medali dalam ajang Yogyakarta Championship 2018 di UMY pada Selasa-Rabu (27-28/03/2018)

Tebuireng.online— Para pendekar Nurul Huda Perkasya kembali menorehkan prestasi. Dalam ajang Yogyakarta Championship 2018 yang diadakan oleh komunitas Sayap Rajawali pada Selasa-Rabu (27-28/03/2018) lalu, para pendekar NH Perkasya Tebuireng sukses memborong gelar juara dari berbagai nomor.

Dalam kejuaraan nasional yang juga disukseskan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) itu, kontingen NH Perkasya berhasil mendulang 12 medali, yaitu tiga medali emas,  satu perak, dan delapan medali perunggu. Lomba tersebut berlokasi di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang diikuti oleh peserta mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA.

Salah satu ustadz yang ikut mendampingi, Ustadz Ubaidillah Wasi’, dalam perlombaan ini NH Perkasya mengirimkan 13 santri dengan rincian 12 santri mengikuti lomba pencak silat (sabung) dan satu orang santri mengikuti nomor seni.

Selai itu, pria asal Tuban itu juga menjelaskan bahwa persiapannya telah dilakukan oleh kontingen NH Perkasya sebulan sebelum perlombaan berlansung. “Anak-anak yang dinilai mampu untuk mengikuti perlombaan ini di latih lebih keras dari biasanya. Perjuangan keras selama sebulan tidak sia-sia,” jelasnya dengan menggebu-gebu.

Selanjutnya, Ustadz Wasi mengatakan, pendekar NH Perkasya yang dikirim ke Yogyakarta mendapatkan tiga medali emas, satu medali perak dan delapan medali perunggu. Ketiga medali emas tersebut berasal dari nomor sabung atau tarung putra yang diraih oleh Katon Prasetyo, Achmad Habib, dan Oki Surya. Sementara itu, untuk nomor seni tunggal putri, Anti Alya sukses mendapatkan medali perak.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Sedangkan kontingen NH Perkasya yang  sukses mendapatkan medali perunggu, antara lain Putri Agustin, Dian Nanda Alif, Raihan Gulam, M. Rafli, Muhammad Iqro, Ichlas Karunia Adi, Rifqi, dan Muhammad Fatoni. Kedelapan pendekar tersebut sama-sama dari kategori sabung atau tarung.

Ustadz Wasi’ bercerita, di Yogyakarta, kontingen NH Perkasya mendapatkan banyak dukungan dari anggotanya dan sejumlah alumni Tebuireng yang berada di Yogyakarta. Mereka rela datang ke UMY untuk mendukung teman seperguruan yang sedang bertanding. Mereka juga memberikan tempat istirahat di markas Himpunan Mahasiswa Santri Alumni Keluarga Tebuireng (Himasakti).


Pewarta:            Amalia Wakhida Ahmad

Editor/Publisher: M. Abror Rosyidin