Jamaah Shalawat Seribu Rebana asuhan Mbah Bolong alias KH Nurhadi Watugaluh membacakan shalawat dan doa bersama dalam pra Haul ke-8 Gus Dur di Masjid Tebuireng pada Kamis (28/12/2017) siang. (Foto: Najib)

Tebuireng.online— Selain Ishari (Ikatan Seni Hadrah Republik Indonesia) Jombang, Jam’iyah Shalawat Seribu Rebana tak pernah absen ikut serta memeriahkan Haul KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Pesantren Tebuireng. Ribuan orang pada Kamis (28/12/2017) mamadati Tebuireng baik dari kalangan laki-laki, perempuan, anak-anak, remaja, maupun dewasa, bahkan lanjut usia.

Penampilan Jamiyah Seribu Rebana kali ini dipimpin langsung oleh pendirinya, yaitu Mbah Bolong alias KH Nurhadi. Dalam kesempatan itu, Mbah Bolong mengajak jamaahnya untuk mendoakan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Ia mengingatkan bahwa semangat awal berdirinya Seribu Rebana ini tak terlepas dari Gus Dur.

“Seribu rebana ini diadakan pertama kali pada saat peringatan seratus hari (wafatnya) Gus Dur. Kemudian terus diadakan setiap Sabtu malam Ahad Wage,” tutur Pengasuh Pesantren Falakhul Muhibbin Watugaluh Jombang itu.

Sementara itu, mewakili pengasuh Pesantren Tebuireng, Mudir Bidang Pondok, H Lukman Hakim menjelaskan bahwa dengan wasilah Gus Dur, Jamiyah Seribu Rebana ini merupakan kumpulan dari umat yang dicintai Rasulullah SAW.

“Teringat delapan tahun yang lalu kita bareng-bareng di depan makam Gus Dur, memulai membuka 1000 rebana, waktu itu kata Kiai Mbah Bolong ‘1000 Rebana Pak Lukman!’,”  cerita H Lukman yang juga merupakan saksi sejarah berdirinya jamiyah yang kini sudah memiliki basis di seluruh daerah di Jombang itu.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Alhamdulillah dibuka di situ kita selami (menyelam), belum ada 300 ya Mbah Bolong? Tapi niat Seribu Rebana ini lebih dari sepuluh ribu rebana, shalawatan lebih dari sejuta shalawat. Mudah-mudahan grup 1000 rebana ini adalah wadahnya (dan) jalannya dakwah yang bersih dari politik, lebih dari segala-galanya,” terang H Lukman.

H. Lukman juga mengucapkan terima kasih atas nama keluarga, Panitia Haul Gus Dur, pengurus Pesantren Tebuireng, mengucapkan terimakasih atas bantuan doa dan shalawat. “Mengalir menjadi syafaaat untuk kita semua, untuk Masyayikh di Tebuireng. Ini menjadi wasilah (dan) menjadi kekuatan kita (dan) Islam di bumi nusantara ini,” pungkasnya.


Pewarta:            MAR

Editor/Publisher: M Abror Rosyidin