sumber gambar: panitia bedah buku

Tebuireng.online- Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Dr (HC) Ir KH  Salahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah merupakan sosok kiai kharismatik dan terkemuka di tanah air. Cucu pendiri NU Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari ini kini banyak menjadi referensi tokoh-tokoh nasional berkat kedalaman pemikirannya baik tentang agama, bangsa, maupun negara.

Selain itu,  kegemarannya membaca juga diwujudkan dengan aktifitas Gus Sholah dalam mengisi rubrik di berbagai media cetak ternama tanah air seperti Kompas, HARIAN BANGSA, Jawa Pos, Republika, Pelita, dan lainnya.

Tak berhenti disitu,  untuk mengenal pemikiran Rektor Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Tebuireng ini perlu diterbitkan buku yang berjudul “Memadukan Keislaman dan Keindonesiaan (Esai-Esai Kebangsaan)” yang diterbitkan oleh Pustaka Tebuireng.

Salah satu ciri khas pemikiran kebangsaan Gus Sholah adalah perpaduan antara pemikiran Mbah Hasyim panggilan Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari dan pemikiran KH Abdul Wahid Hasyim, ayah Gus Sholah sendiri. Mbah Hasyim dan Kiai A Wahid dikenal sebagai pemimpin Islam yang mampu menjembatani semua pihak, terutama antara kelompok nasionalis dan Islam yang sempat bersitegang akibat pembahasan ideologi negara.

Kiai A Wahid Hasyim juga dikenal sebagai pemimpin Islam yang mampu mengayomi kelompok-kelompok Islam, meski berbeda paham. Menteri Agama RI pertama yang melahirkan IAIN (kini UIN) ini juga dikenal sebagai tokoh termuda anggota 9 Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang mampu menjembatani kelompok Islam tradisionalis dan Islam modernis.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Ketua panitia bedah buku, Yusuf Hidayat memastikan bahwa tokoh-tokoh agama dan berbagai pihak lainnya dipastikan akan menghadiri acara bedah buku tersebut.

“Banyak sekali peserta yang sudah konfirmasi mau hadir, baik pengusaha, aktivis, maupun tokoh-tokoh agama,” kata Yusuf Hidayat, seperti yang dilansir bangsaonline.com dan HARIAN BANGSA.

Selain itu, pihaknya juga memastikan bahwa acara tersebut juga akan dihadiri para alumni Pesantren Tebuireng. “Alumni Tebuireng yang tergabung dalam Ikapete juga kompak bakal hadir.” Pungkasnya.

Untuk diketahui, buku setebal 300 halaman yang akan dibedah ini akan dibahas oleh para tokoh nasional. Diantaranya H Dahlan Iskan (CEO Jawa Pos Group), Dr H Zulkifli Hasan (Ketua MPR RI), Prof Dr H M Nuh DEA (mantan Mendiknas, Menteri Komunikasi dan Informatika serta Rektor ITS), Prof H Dr Jimly Asshidiqie (Ketua Umum ICMI Pusat dan mantan Ketua MK) dan Prof  Dr H Nurkholis Setiawan (Irjen Kemenag RI).

Selain para tokoh itu juga bakal hadir Emil Elistianto Dardak (Bupati Trenggalek), Prof H M Nasikh (mantan Rektor Unair), Konbespol Dr Syafiin (Gus Syaf), Sekretaris Militer Presiden era Habibie, Gus Dur, dan SBY serta para tokoh lain. Bedah buku ini bakal dipandu moderator HM Mas’ud Adnan, S.Sos, M.Si, Direktur BBStv yang juga Direktur Harian Bangsa dan bangsaonlinecom.

Acara bedah buku ini akan digelar pada Ahad 22 Oktober mulai pukul 9.30 WIB di Hotel The Alana Jalan Ketintang Baru yang letaknya dekat Graha Pena Jalan A Yani Surabaya. Beberapa media patner diantaranya BBStv, HARIAN BANGSA, bangsaonline.com, Radio Network Suara Muslim, Pustaka Tebuireng, Tebuireng.online, yang akan menyukseskan acara tersebut.


Perepro : Rif’atuz Zuhro

Editor: Munawara MS

Publisher: Rara Zarary

sumber berita: https://www.bangsaonline.com/berita/38338/zulkifli-hasan-dahlan-iskan-m-nuh-dan-jimly-asshidiqie-bakal-bahas-buku-gus-solah