Tebuireng.online- Setelah sebelumnya sukses dengan pelatihan “Coding Mum” pada ibu-ibu rumah tangga, anak-anak panti asuhan, hingga para penyandang kebutuhan khusus, kini Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bekerja sama dengan Kolla mengadakan acara serupa di Pondok Pesantren Tebuireng.
Prayudi Utomo, Pemateri dalam pelatihan belajar coding ini menyebutkan bahwa kegiatan “Coding Mum” ini pertama kali diadakan pada tahun 2016. Landasan awalnya adalah kesadaran bahwasanya kaum perempuan dan ibu-ibu memiliki kesempatan berwirausaha yang lebih sedikit daripada laki-laki. Dari Itulah, Bekraf menggandeng Kolla yang merupakan start up edukasi untuk melaksanakan pelatihan Coding untuk ibu-ibu rumah tangga.
Pria yang kerap disapa Yudi itu juga menceritakan bagaimana awalnya program ini bermula. “Dulu, waktu masih awal-awal, kami membuka pelatihan ini di beberapa kota. Dan hasilnya sungguh di luar dugaan kami. Hasilnya sungguh sukses,” tuturnya.
Setelah kesuksesan itulah kemudian program ini lebih dikembangkan lagi. Dilakukan pelatihan-pelatihan serupa untuk para TKW, anak-anak panti asuhan, dan para penyandang kebutuhan khusus. Melewati banyak kesuksesan yang panjang itu, pihak Bekraf kemudian mengadakan pelatihan “Coding Mum” untuk santri-santri pondok pesantren, Pesantren Tebuireng sebagai pembukanya.
SMA A. Wahid Hasyim Tebuireng terpilih sebagai tempat pelaksanaan pelatihan “Coding Mum” ini. Kegiatan yang dilaksanakan mulai 13-21 Mei 2019 ini bertempat di salah satu ruang CBT SMA A. Wahid Hasyim. Meski begitu, pelaksanaan pelatihan untuk peserta baru bermula pada 14 Mei 2019.
Pelaksanaan kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi, yakni sesi pagi dan sesi siang. Sesi pagi dimulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB. Sedangkan sesi siang dimulai pukul 13.00 hingga 16.00 WIB. Adapun kuota peserta yang mengikuti pelatihan ini adalah 40 peserta pada tiap-tiap sesi. Jadi, keseluruhan ada 80 peserta yang terdiri dari civitas unit-unit pendidikan di lingkungan Pesantren Tebuireng dan juga masyarakat luar.
Dalam menjalankan sesi pengajaran, Yudi juga dibantu oleh beberapa dosen Teknik Informatika dari Universitas Hasyim Asy’ari. Hal itu ditujukan agar para peserta mendapat perhatian yang merata dan memudahkan peserta yang masih kebingungan dengan materi yang dijelaskan di depan kelas.
Para peserta pelatihan mengaku bahwa pelatihan ini sangat menarik. Melalui pelatihan ini peserta banyak mendapat wawasan mengenai dunia bisnis online. Salah satunya adalah Bahrul Irkham. Ia mengaku bahwa pada awalnya ia tidak tahu mengenai coding itu sama sekali. “Waktu saya dapat info (Coding Mum) itu saya gak tau itu apa. Trus ada yang bilang bahwa (pelatihan Coding Mum) itu mengenai kewirausahaan. Makanya trus saya ikut,” paparnya.
Berbeda dengan Bahrul, salah satu peserta lain yang merupakan lulusan SMA A. Wahid Hasyim Tebuireng, Rifqi Fairuz, mengaku bahwa ia langsung tertarik ikut begitu dikabari oleh salah satu gurunya. Rifqi yang sempat belajar coding C++ sebelumnya ini merasa bahwa ia perlu untuk belajar coding secara bertahap mulai dari HTML dan CSS untuk bisa lebih menguasai bahasa pemrograman seperti Javascript dan C++.
Untuk pandangan kedepan dari para peserta “Coding Mum” ini sangatlah beragam. Mulai dari ingin membuat website pribadi hingga website jual beli seperti Tokopedia dan Bukalapak. Begitupun dengan Rifqi. Santri Tebuireng asal kota batik Pekalongan ini memiliki keinginan untuk membangun sebuah website yang akan memasarkan usaha batik khas pekalongan.
Berbagai macam keinginan dan harapan para peserta pada akhir pelatihan ini memang sangat diharapkan oleh pemateri pelatihan ini, yakni Prayudi Utomo. Yudi mengatakan bahwa setelah selesi pelatihan ini, para peserta diharuskan memiliki websitenya masing-masing. “Sampai penutupan tanggal 21 nanti, kalian semua harus mempersiapkan untuk memiliki website sendiri-sendiri. Kemudian, 40 dari 80 peserta pelatihan ini nanti akan mempresentasikan hasilnya di depan kita semua dan juga Bekraf,” ujarnya saat membuka pelatihan pada Selasa, 14 Mei lalu.
Pewarta: Aji Bintang
Publisher: MSA