
Oleh: Fikri Bahauddin*
Sebegitukah hukum negara
Yang berjuang tak dihiraukan
Yang diam jadi pemenang
Hanya bermodal keturunan
Sang bangsawan begitu mudah naik tahta
Suara rakyat tak pernah ada guna
Penggenggam harap tak kunjung nyata
Merintih, menangis si jelata
Adil kah?
Sudi kiranya jika bangsa semakin lemah
Akibat pemimpin yang pincang langkah
Sudi kah kiranya
Hai!
Dengarkan, aku bertanya!
Sudikah kiranya?
Kau harus mati aktor korupsi
Kau harus mati pelaku kolusi
Kalian semua aparat keparat
Bangsat!
Silahkan kakimu diangkat
Sebelum kami berangkat
Mencekik lehermu erat
Menusuk belati sampai kau tertatah-tatih
Atau mati rasa
Dilahab habis amarah jiwa
Oleh api-api para rakyat jelata
Lebih baik aku mati memegang prinsip
Dari pada mati terombang-ambing oleh nasib
Dengarkan
Camkan!
Pesantren Tebuireng, 10 November 2018