Tebuireng.online— Lawyer senior Jombang, Kasful Hidayat dan Kepala Bagian Umum BPRS Lantabur, Qibtiyatul Munawaroh ajak mahasiswa Hukum Ekonomi Syari’ah (HES) Unhasy mendiskusikan kondisi bank syariah yang tengah menghadapi tantangan besar terkait kepercayaan masyarakat.
Dalam seminar nasional yang bertema “Tantangan dan Peluang Hukum Ekonomi Syari’ah di Era 5.0”, Kasful mengungkap meskipun Indonesia adalah negara mayoritas penduduk muslim, bank syariah belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat jika dibandingkan dengan bank konvensional. Bank syariah menghadapi beberapa tantangan besar, terutama dalam hal kepercayaan masyarakat.
“Kepercayaan masyarakat pada bank syariah itu kurang. Kita masih banyak menggunakan bank konvensional seperti BCA, Mandiri, BRI, sedangkan penggunaan bank syariah seperti BSI masih sangat sedikit,” ungkapnya memberi contoh kasus Muhammadiyah yang menarik tabungannya di BSI.
Hal ini, menurutnya menunjukkan bahwa meskipun ada banyak bank syariah, penggunaannya belum optimal.
Walau kecemasannya soal Bank Syari’ah yang belum mendapat kepercayaan penuh dari masyarakat, tetapi Kasful memotivasi peserta bahwa lulusan Hukum Ekonomi Syariah (HES) dari Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Jombang memiliki peluang yang signifikan untuk berkontribusi dalam sektor perbankan syariah.
“Dengan keterampilan dan pengetahuan mendalam tentang prinsip-prinsip syariah, lulusan HES dapat membantu meningkatkan penerimaan dan kepercayaan masyarakat terhadap bank syariah,” lanjut pria yang pernah menjadi dosen HES di Unhasy itu.
Lebih jauh Kasful mengungkap bahwa bank syariah beroperasi dengan prinsip-prinsip syariah Islam yang menghindari bunga dan menerapkan sistem bagi hasil serta prinsip keadilan. Ini berbeda dengan bank konvensional yang umumnya menggunakan sistem bunga. Bank syariah berusaha menawarkan solusi keuangan yang lebih sesuai dengan nilai-nilai Islam, tetapi perbedaan ini belum sepenuhnya diterima atau dipahami oleh masyarakat luas.
Baca Juga: HES Unhasy Siapkan Mahasiswa Hadapi Tantangan dan Peluang Karir di Era 5.0
“Harusnya di Indonesia yang mayoritas Islam, bank atau lembaga apa pun itu syariah, tetapi malah masyarakat kita kurang percaya dengan bank syariah,” tegasnya dengan memberi pernyataan motivasi pada mahasiswa untuk memulai memperbaiki itu dari yang terdekat.
Sehingga untuk meningkatkan kepercayaan terhadap bank syariah, Kasful Hidayat mengajak masyarakat untuk mulai menggunakan layanan bank syariah. “Mari melatih diri untuk mempercayai bank syariah dengan bisa menggunakannya, tidak ke bank konvensional.” Ini adalah langkah penting untuk membantu masyarakat memahami manfaat perbankan syariah dan memanfaatkannya secara lebih luas.
Di kesempatan yang sama, sebagai seorang perbankan, Qibtiatul Munawaroh memberi penjelasan tentang tantangan dan harapan mahasiswa terkait masa depan. Ia mengungkap bahwa HES menuntut pemahaman mendalam tidak hanya tentang hukum Islam, tetapi juga hukum positif ekonomi dan keuangan, mengintegrasikan semua disiplin ilmu menjadi satu pemahaman yang utuh bisa menjadi tantangan tersendiri.
“Ketiga bidang ini terus berkembang sehingga mahasiswa HES harus terus memperbarui pengetahuan,” tulisnya di sebuah PPT saat seminar berlangsung.
Selain itu, ia menyampaikan strategi yang bisa mahasiswa lakukan saat dihadapkan dengan tantangan dunia kerja nanti, termasuk jika memilih berkecimpung di dunia bank.
“Ada 6 strategi yang harus kalian kuasai, seperti fokus pada pondasi yang kuat, bangun jaringan, kembangkan keterampilan, fokus pada pengembangan diri, mau menerima perubahan, dan kembangkan diri kalian,” ungkapnya memberi semangat mahasiswa.
Menurut alumni HES Unhasy itu, di dunia kerja nanti mahasiswa akan membutuhkan 6 strategi yang ia sebut, “mangkanya kalian semua yang ada disini haruslah mulai mengerti dan mempraktikkan dari sekarang,” pintanya.
Tak hanya bicara soal tantangan dan peluang yang perlu dipahami oleh mahasiswa HES saat di dunia kerja nanti, perempuan yang aktif di Lantabur sejak 2006 itu juga mengingatkan mahasiswa dua hal penting agar selamat dalam belajar dan berkarir.
“Mahasiswa HES harus bijak dalam membangun jejak digital: pertama, bijak dalam bermedia sosial (facebook, IG, dll. Lalu kedua, bijak dalam transaksi keuangan (payletter, pinjol, dll).” Pungkasnya seraya mengakhiri materi dengan beberapa kalimat motivasi.
Acara seminar nasional yang dikonsep sebagai wadah silaturahmi antar mahasiswa, dosen, alumni serta menyambut mahasiswa baru ini berjalan dengan lancar dan sukses. Forum berlangsung dengan khidmat diikuti antusias mahasiswa yang aktif bertanya dan menanggapi (interaktif) dengan para narasumber. Acara ini digelar di aula lantai 3 gedung A Unhasy pada Ahad 15 September 2024, diikuti seluruh mahasiswa HES Unhasy.
Pewarta: Albii