ilustrasi belajar

مَافِي المَقَامِ لِذِ يْ عَقْلٍ وَ ذِ يْ أَدَبٍ ٠مِنْ رَاحَةٍ فَدَعِ الأَ وَ طَانَ وَا غْتَرِبْ

Artinya: “Tiada kata diam dan santai bagi orang yang berakal dan beradab, maka tinggalkanlah kampung halaman dan merantaulah”

Merantau dalam perspektif Islam bukanlah hanya sebuah perpindahan fisik yang dilakukan oleh seseorang dari suatu tempat ke tempat lainnya, namun sebuah anjuran untuk meningkatkan kualitas diri. Allah SWT menganjurkan untuk tidak hanya diam di zona nyaman, melainkan harus melakukan segala hal yang bisa meningkatkan taraf berpikir, terutama dalam konteks keilmuan. Nabi Muhammad Saw bahkan merasa senang ketika melakukan perantauan dan amat sering mengutus para sahabat untuk merantau ke negeri lain, dalam rangka berdakwah dan meningkatkan kualitas keilmuan mereka demi kemajuan agama Islam.

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw, mengenai anjuran untuk keluar mencari ilmu, yaitu:

مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبِ اْلعِلْمِ فَهُوَ فِى سَبِيْلِ اللهِ حَتَّى يَرْجِع

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Artinya: “Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu, maka ia fisabilillah (di jalan Allah) sampai ia kembali”

Ada banyak tokoh dalam Islam yang merantau dari negrinya ke negeri lain yang jauh letaknya, hanya untuk menggali luasnya keilmuan, Salah satunya ialah Abu Abdullah Muhammad bin Idris bin Al Abbas bin Utsman bin Syafi’i, atau yang biasa kita kenal dengan imam Syafi’i. Beliau ialah imam besar umat Islam yang memiliki keilmuan dan kecerdasan sangat tinggi, siapa sangka Imam Syafi’i sudah melakukan perjalanan menuntut ilmu ke negeri lain sejak umurnya menginjak 14 tahun, Fatimah Al-adziy (ibunda imam Syafi’i) tak ada pilihan lain selain menuruti permintaan beliau.

Imam Syafii kecil sudah berkeliling ke berbagai negeri diantaranya: Makkah, Madinah, Yaman, dan bahkan Mesir. Tentu usaha beliau itu sangat membuahkan hasil bagi diri beliau sendiri, juga bagi kemajuan Islam, maka tak heran sangat banyak pengikut beliau sampai saat ini yang tersebar ke berbagai negara di belahan bumi ini, tak terkecuali di negeri pertiwi ini.

Maka sebagai anak muda alangkah hinanya,  jikalau kita hanya diam dan tak berbuat apa-apa, Merantau ialah proses untuk meraih kesuksesan.  Alam ini tak seluas daun kelor, maka agama Islam mengajarkan kepada kita agar tidak terus molor dan menjadi pengekor, namun dianjurkan agar menjadi seorang pelopor, garda terdepan bagi agama dan bangsa.

Dengan merantau mentalitas kita akan terbentuk, sehingga segala tantangan dan rintangan yang menghadang tidak akan menjadikan halangan bagi kita untuk meraih kesuksesan, seorang pelaut yang hebat tidak terbentuk dari ombak laut yang tenang, oleh karena itu anak muda harus mempunyai cita cita setinggi langit, dan orang tua harus memberi dukungan agar anak anak mempunyai mentalitas tangguh, sehingga tak akan ada generasi strawberry,  yang cukup viral pada dewasa ini.

Semua itu pasti dibutuhkan andil kedua orang tua dalam mendidik dan memberikan motivasi untuk kesuksesan anak di masa depannya, karena merantau tidak hanya sekedar berpetualang ke suatu tempat antah berantah atau tempat yang kita tak ketahui medan juangnya. Maka jangan seperti bayi yang merangkak ke suatu tempat yang ia tidak ketahui letak dan kondisi dari tempat tersebut, sehingga bayi tersebut hilang dan tidak bisa kembali ke tempat asal ia berada. Dari hal itu harus ada berbagai hal yang perlu kita perhatikan dengan seksama, agar usaha yang kita kerjakan bisa membuahkan hasil yang baik, terutama untuk masa depan.

Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Merantau

Menentukan Tujuan

Langkah pertama yang harus kita pikirkan sebelum melakukan perantauan ialah tujuan. Jikalau setiap hal yang kita lakukan dalam hidup tidak didasari dengan tujuan yang jelas, hasil yang kita peroleh pun menjadi tidak maksimal. Seperti seorang pelaut yang jikalau dia tidak tahu tujuan mengapa dia ada di laut dan juga tidak tahu mengapa dia melakukan hal tersebut, maka niscaya pelaut tersebut akan terombang-ambing di lautan, dan tinggal menunggu hari saja pelaut tersebut akan tenggelam di luasnya lautan tersebut.

Life takes on meaning when you become motivated, set goals and charge after them in an unstoppable manner.” Les Brown , artinya: “Hidup menjadi berarti ketika kamu menjadi termotivasi, menetapkan tujuan dan mengejar mereka dengan cara yang tak terhentikan

Niat dan Keyakinan yang Kuat

Niat dan keyakinan yang kuat adalah modal selanjutnya yang harus dimiliki oleh seorang perantau. Dengan niat dan keyakinan ini akan memberikan daya energi pada diri sendiri untuk berubah ke arah yang lebih baik. Seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan, maka niatkanlah dalam rangka beribadah kepada Allah SWT dan untuk merubah keadaan menjadi lebih baik. Segala sesuatu amalan itu berdasarkan pada niatnya, dan seseorang akan meraih hasil yang sama dengan apa yang dia niatkan sebelumnya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw yang diriwayatkan oleh Umar bin Khattab, Rasulullah bersabda:

إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

Artinya: “Sesungguhnya amal perbuatan itu diiringi dengan niat, dan sesungguhnya bagi setiap insan akan memperoleh menurut apa yang diniatkan. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka dibenarkan hijrahnya itu oleh Allah dan Rasul-Nya. Dan barang siapa hijrahnya untuk dunia yang hendak diperoleh atau wanita yang hendak dipersunting, maka ia akan mendapatkan apa yang diingini itu saja.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sedangkan dengan keyakinan yang tangguh, seseorang tidak akan mudah tergoyahkan dengan apapun godaannya, walupun halangan yang dihadapi sangatlah besar sekalipun, yang bahkan secara akal sehat orang biasa tak akan mampu menghadapinya. Itulah keajaiban yang akan didapatkan apabila sudah tertanam niat dan keyakinan yang kuat dalam hati maupun di dalam benak seorang yang akan melakukan perjalanan hijrah dalam hidupnya. Life has no remote, get up and change it yourself.” – Mark A Cooper Artinya: Hidup kita tidak memiliki kendali, bangun dan ubah hidupmu sendiri. Jadi ubah hidupmu dengan niat dan keyakinan yang besar, niscaya akan berpengaruh dan berperan penting untuk keberhasilan di masa yang akan datang.

Tak Takut dengan Halangan

Seorang yang ingin berhasil tak akan takut dengan segala halangan dan rintangan yang akan menghalanginya, malah dia senang akan segala halangan yang ada, karena dia tahu dengan rintangan itu dia akan berhasil. Rintangan dan halangan merupakan pendidik yang berperan penting untuk kedewasaan seorang anak muda, keduanya ini merupakan bumbu dalam kehidupan, ibarat masakan yang tak ada bumbu, maka rasanya akan hambar, seperti itulah kehidupan apabila tak ada masalah atau halangan didalam kehidupannya, maka seperti ada hal yang kurang dan bisa membuat bosan. “Our life is very difficult, but there are millions of more difficult life out there.”, yang artinya :Hidup kita sangat sulit, namun ada jutaan kehidupan yang lebih sulit di luar sana.

Maka jangan pernah kita beranggapan, bahwasanya masalah yang kita hadapi itu sangat besar, seakan hanya kita yang menderita karna masalah pribadi, padahal banyak orang yang juga merasakan halangan atau rintangan dalam hidupnya, namun mereka tetap tabah sembari berusaha dan itulah yang membuat mereka itu bisa berhasil di masa depannya

Mungkin ada banyak hal yang perlu kita perhatikan dan siapkan sebelum kita merantau, namun tiga poin diatas setidaknya sudah merangkum semua hal yang harus disiapkan dari sekarang, terutama sebelum kita bepergian dalam rangka mengubah nasib masing-masing. Semua kembali kepada kita, apa yang kita usahakan itulah yang akan kita dapatkan, apa yang kita tanam, itupulah yang akan kita tuai atau kita panen, tiada kata yang mustahil untuk meraih keberhasilan, jadi teruslah berjuang dan bergerak dari zona nyaman kita masing-masing.

Baca Juga: Para Mujtahid yang Menemani Imam Syafi’i Belajar


 Penulis: Muttaqin Hidayatullah, siswa Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo.