Memimpin rapat Ika-Unhasy, Drs. Hanifudin Mahadun, M.Ag., dan Bapak Miftahur Rohim, Selasa (15/03/2016) di ruang dosen Gedung A.
Memimpin rapat Ika-Unhasy, Drs. Hanifudin Mahadun, M.Ag., dan Bapak Miftahur Rohim, Selasa (15/03/2016) di ruang dosen Gedung A.

tebuireng.online– Ikatan Alumni Universitas Hasyim Aasy’ari (Ika-Unhasy) Tebuireng Jombang mengadakan rapat pada Selasa (15/03/2016), di ruang pertemuan dosen, gedung A kampus tersebut. Rapat ini diadakan dengan tujuan untuk mengeratkan tali silaturahmi dan solidaritas para alumni yang tersebar di berbagai penjuru negeri secara kolektif dan normatif.

Dalam rapat tersebut, mereka membahas problem kondisi santri saat ini, khususnya yang notabenenya adalah mahasiswa (karena tuntutan tekhnologi), sangat mempengaruhi aktifitas mereka dalam berproses. Dahulu hanya berpikir dari aspek teks klasik, kemudian dituntut untuk mengembangkan bacaan ke dalam dunia litarasi modern. Untuk itu alumni mencarikan cara untuk memperbaiki Unhasy dan Tebuireng yang beberapa tahun ke depan dimungkinkan akan menjadi pusat peradaba karena merupakan titik temu hostoris antara ideologi kebangsaan dan agama.

Alumni Unhays juga membahas beberapa masalah penting terkait misi tersebut, diantaranya membahas pemikiran Aswaja Hadratusyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari, peranan alumni dalam pentas nasional, identifikasi alumni, dan lain sebagainya.

“Peran alumni Unhasy itu ada tiga. Yaitu alumni cendekia, untuk menopang pemikiran aswaja KH. Hasyim Asy’ari, alumni kultular adalah orang yang berperan di masyarakat, alumni agen perubahan yang mendobrak di lini bawah masyarakat,” tutur Drs. Hanifudin Mahadun, M.Ag., Pengasuh Ponpes Hanifida yang juga selaku ketua Ikatan Alumni Unhasy.

“Yang menyelesaikan persoalan negara adalah Tebuireng. Bukti nyatanya adalah persoalan rasis tunggal, persoalan pancasila, persoalan kemerdekaan, persoalan resolusi jihad,” tambah salah satu alumni Bapak Miftahur Rohim, pembantu rektor tiga Unhasy.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Harapannya, para alumni akan memberikan dukungan kepada Unhasy baik dari segi software (ajaran Islam yang telah diajarkan KH. Hasyim Asy’ari) maupun hardware (sarana dan prasarana),” tambah alumnus Unhasy keluaran tahun 1994.

Bapak Miftahur Rohim berharap para mahasiswa Unhasy  menjadi lebih aktif, kreatif, progresif, dan inovatif. Sebagai sayap dari KH Hasyim Asy’ari, mahasiswa Unhasy  berkewajiban mengembangkan Aswaja sebagai pemikiran KH Hasyim Asy’ari yang harus dibentengi dan dijaga karena merupakan sumber ideologi bangsa dalam beragama dan bernegara. (nurul/abror)