Lonely and sad stands a suffering man in a crowd of people walking by.

Di labirin kata-kata yang tak berujung, Aku terjebak, tersesat dalam puisi.

Setiap baris adalah jerat yang mengikat, Membuatku terdampar dalam keheningan malam.

Dalam rimba huruf yang tak pernah berhenti, Aku berputar, terperangkap dalam penggalan.

Setiap bait adalah sangkar yang menyiksa, Membuatku terjatuh dalam ketakutan yang mendalam.

Di antara metafora dan personifikasi, Aku merayap, mencari jalan keluar.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Setiap kalimat adalah tembok yang tak terkalahkan, Membuatku terperangkap dalam kegelapan yang terus berlanjut.

Namun di tengah kegelapan itu, Ada cahaya kecil yang menyala.

Dalam keindahan dan kekuatan kata-kata, Aku menemukan kebebasan, walau terjebak dalam puisi.

Meskipun terperangkap dalam kata-kata yang tak berujung, Aku menemukan rumah di antara baris-baris.

Dalam puisi, aku menemukan diriku sendiri, Terjebak, namun bebas dalam dunia yang abadi.


Aku yang Kehilangan Diriku

Di alam pikiranku yang sunyi, Aku meraba-raba, mencari diriku yang hilang.

Sebuah bayang gelap menghantui langkahku, Membuatku terjerembab dalam kebingungan yang tak terkendali.

Di lorong-lorong hatiku yang gelap,Aku meraba-raba, mencari suara diriku yang terdiam.

Sebuah sunyi yang menyiksa merayapi jiwaku,Membuatku terombang-ambing dalam lautan kekosongan.

Di dalam mataku yang kosong, Aku meraba-raba, mencari pandangan diriku yang hilang.

Sebuah kabut tebal menyelimuti visi jiwaku, Membuatku terhanyut dalam kesepian yang tak tertandingi.

Namun di tengah kehilangan itu,Ada cahaya kecil yang menyala.

Dalam kelemahan dan kerapuhan diriku,Aku menemukan kekuatan untuk bangkit kembali.

Meskipun terhilang dalam labirin diriku sendiri, Aku menemukan jalan pulang.

Dalam kehampaan, aku menemukan keberadaan diriku, Yang tak pernah benar-benar hilang, melainkan terpendam dalam kegelapan yang menunggu untuk bersinar kembali.



Aku Tenggelam di Lautan Manusia

Di tengah keramaian manusia yang tak berujung, Aku merasa hilang, terbenam dalam keramaian yang tak terduga.

Sebuah kekosongan menyelimuti hatiku, Membuatku terombang-ambing di lautan manusia yang tak mengenal batas.

Di antara sorak sorai dan tawa yang menggema, Aku merasa terasing, terlempar dari keheningan hatiku.

Sebuah kebingungan menyerang jiwaku, Membuatku terhanyut dalam kebingungan yang tak terpecahkan.

Di dalam kerumunan yang tak kenal lelah, Aku merasa kecil, terkecil di antara banyaknya manusia.

Sebuah rasa hampa melanda pikiranku, Membuatku terperangkap dalam perasaan yang tak terucapkan.

Namun di tengah kehilangan itu, Ada sinar kecil yang bersinar.

Dalam kelembutan dan kehangatan manusia, Aku menemukan kedamaian, walau hilang di tengah keramaian.

Meskipun terhilang di antara banyaknya manusia, Aku menemukan keberadaan diriku.

Dalam kebersamaan, aku menemukan kedekatan, Yang tak pernah bisa hilang, meskipun terlupakan di tengah keramaian.



Penulis: Albii (Mahasiswa KPI Unhasy)