Kolumnis Mojok, Agus Mulyadi memberikan peringatan-peringatan kepada santri-santri tentang kepenulisan dalam acara Seminar Nasional Festival Literasi II Tebuireng, pada Ahad, (23/10/2022)

Tebuireng.online- Kolumnis Mojok, Agus Mulyadi memberikan peringatan-peringatan kepada santri-santri tentang kepenulisan dalam acara Seminar Nasional Festival Literasi II Tebuireng, pada Ahad, (23/10/2022) di aula lantai 3 gedung KH. Yusuf Hasyim.

Agus mengawali dengan cerita masa lalunya sebagai penjaga warnet. Sehari bisa mendapatkan 35 ribu rupiah. Kemudian pernah membuka jasa edit foto dengan penghasilan 1 juta dalam sehari dan hanya bertahan 1 minggu.

Jasa edit foto tersebut menimbulkan Agus diundang ke berbagai acara dan memberikan dampak kepada blog yang awalnya hanya dikunjungi seribu orang per hari menjadi 100 ribu pengunjung. Tulisan di blog itu dikumpulkan dan diterbitkan oleh Agus. Ternyata mendapatkan royalti 18 juta. Royalti ini salah satu bukti bahwa menulis bisa menghasilkan.

“Tidak harus menulis yang mencerdaskan bangsa. Menulis netral sudah cukup,” ungkap Agus.

Menurutnya, menulis bisa menumbuhkan imajinasi, merawat pikiran dan ingatan serta sebagai wujud eksistensi. Gagasan dan argumen akan bisa lebih utuh dan kuat ketika disampaikan dengan tulisan.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Di sisi lain, kata Agus, 8 konten buruk dibandingkan dengan 2 konten baik, terlihat banyak (yang buruk). Sedangkan 100 konten baik akan mengakibatkan 10 konten buruk terlihat sedikit.

Terkait itu, tidak perlu jadi penulis tetapi harus punya keterampilan menulis. Praktiknya seperti ketika suatu lembaga mengumumkan press rilis maka akurasinya datanya lebih tinggi daripada wawancara secara langsung. Karena press rilis telah melalui proses verifikasi data dalam kepenulisan naskahnya.

Isu-isu yang terjadi, kegelisahan, dan emosi personal bisa digunakan sebagai sumber menulis. Menulis tidak harus cepat, yang penting verifikasi. Agus bercerita, “Saya blunder beberapa kali karena terlalu cepat.”

Keterampilan akan muncul secara langsung. Diperlukan asahan dengan terus-menerus menulis. “Tidak akan menjadi penulis kecuali berlatih bertahun-tahun,” pesan Agus.


Pewarta: Masnun