ilustrasi: penyembelihan hewan kurban. (by: najib/ryan)

Kurban merupakan salah satu dari syiar Islam yang membawa banyak makna-makna spiritual, seperti menjalankan dan bentuk pendekatan diri kepada Allah, mengajarkan manusia tentang nilai-nilai pengorbanan, ajang penebusan diri di hadapan Allah, dan sikap peduli sesama manusia.

Perayaan kurban yang terjadi ketika idul adha identik dengan penyembelihan hewan-hewan ternak tertentu, seperti kambing, sapi, dan unta. Namun, dalam penyembelihan hewan-hewan tersebut Islam melalui Rasulullah SAW mengajarkan agar tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan dan menyakiti hewan. Ini merupakan bukti bahwa ajaran Islam merupakan rahmat bagi sekalian alam.

Oleh karena itu, berhubung hari raya idhul adha yang tinggal hitungan jari, dalam menyembelih hewan-hewan kurban ada beberapa hal perlu diperhatikan sebagaimana yang di ajarkan oleh Rasulullah SAW. Karena sesungguhnya Nabi Muhammad menyembelih hewan ternak yang terbaik dan juga menghormati mereka dengan kehormatan yang setinggi-tingginya ketika disembelih. Berikut tuntunan dan anjuran Rasulullah dalam menyembelih hewan:

  1. Menajamkan pisau

Rasulullah mengajarkan kepada kita bahwa ketika menyembelih hewan maka harus dengan pisau yang benar-benar tajam, sehingga tidak menyakiti hewan dan tidak mengganggu proses penyembelihan tersebut. Hal ini sebagaimana terdapat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Abbas,

مَرَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى رَجُلٍ وَاضِعٍ رِجْلَهُ عَلَى صَفْحَةِ شَاةٍ وَهُوَ يُحِدُّ شَفْرَتَهُ وَهِيَ تَلْحَظُ إِلَيْهِ بِبَصَرِهَا، فَقَالَ: «أَفَلَا قَبْلَ هَذَا تُرِيدُ أَنْ تُمِيتَهَا مَوْتَتَيْن هلا حَدَدْتَ شَفْرَتَك قبل أن تُضجِعَها

Rasulullah SAW berpapasan dengan seorang laki-laki meletakkan kakinya di atas punggung domba yang sedang menatap laki-laki tersebut mengasah pedangnya. Rasul bersabda “Apakah sebelumnya kamu ingin membuatnya merasakan mati dua kali? Bisakah kamu memperbaiki pedangmu sebelum kamu membaringkannya.” (HR Thabrani no. 11916, Hakim no. 7563, Baihaqi no. 19615)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Baca Juga: Hewan Kurban Merasakan Sakit saat Disembelih?

  1. Memperlakukan hewan dengan baik

Bahkan saat menarik hewan kurban untuk disembelih, Rasulullah SAW berpesan agar kita melakukannya dengan baik, tidak memperlakukannya dengan kasar sampai-sampai dapat tidak sopan kepada hewan tersebut apalagi jika sampai menyakitinya. Selain berlandaskan pada hadis sebelumnya, pernah terjadi di zaman Umar bin Al-Khattab ketika melihat seorang laki-laki menyeret dengan kasar seekor domba untuk disembelih. Lantas laki-laki tersebut dipukul oleh Umar dan berkata,

سُقْهَا لَا أُمَّ لَكَ إِلَى الْمَوْتِ سَوْقًا جَمِيْلًا

Dasar tidak punya ibu, giringlah ia menuju kematiannya dengan cara yang indah

  1. Tidak menyembelih hewan di depan hewan lain

أنَّ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم ؛ أمر أن تُحَدَّ الشِّفارَ وأن تُوارَى عن البهائمِ ؛ وقال : إذا ذبح أحدُكم فليجهِزْ

Rasulullah SAW memerintahkan untuk menajamkan parang dan mengasingkannya dari hewan ternak lain. Beliau bersabda “Jika kamu menyembelih hewan, maka bunuhlah dalam sekali sembelihan (HR. Ibn Majah no. 3172 Ahmad no. 5864)

Inilah adab Islam yang membawa rahmat pada segala sesuatu. Tidak hanya kepada sesama manusia, cinta kasih yang dibawa Islam bahkan juga kepada hewan. Oleh karena itu ketika menyembelih hewan kurban, jauhkan dari hewan-hewan yang akan disembelih berikutnya agar tidak membawa rasa sakit kepada sesamanya. Lain dari pada itu, sebelum menyembelih hewan kurban pisau atau alat yang digunakan untuk menyembelih harus disembunyikan dari pandangan hewan-hewan tersebut.

  1. Membaringkan hewan di sisi kirinya dan menghadap kiblat

Hewan kurban diletakkan dengan lembut pada sisi kirinya, dan diarahkan menghadap kiblat. Kaki kanan diletakkan di sisi kanannya, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik,

رأيتُ رسولَ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ يَذبحُ أضحيَّتَهُ بيدِهِ ، واضعًا قدمَهُ ، على صِفاحِها

Aku telah melihat Rasulullah SAW menyembelih kurbannya dengan tangannya sendiri, dengan menempatkan kakinya di sisi atas punggung hewan. (HR Ibn Majah no. 2571)

Dalam kitab Mausu’atul fiqhiyyah juz 21 halaman 196 tentang adab menyembelih hewan dijelaskan bahwa antara orang yang menyembelih dan hewan yang disembelih harus menghadap kiblat. Karena kiblat merupakan arah ketaatan kepada Allah. Dan Sahabat Ibn Umar benci memakan hewan yang disembelih tidak menghadap kiblat.

  1. Menyebut Nama Allah

ضَحَّى النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ بكَبْشينِ أمْلَحَيْنِ أقْرَنَيْنِ، ذَبَحَهُما بيَدِهِ، وسَمَّى وكَبَّرَ، ووَضَعَ رِجْلَهُ علَى صِفَاحِهِمَا

Nabi Muhammad SAW menyembelih dua ekor domba jantan asin yang bertanduk, lalu menyembelihnya dengan tangannya, tasmiyah dan mengucapkan “Allahu Akbar,” dan meletakkan kakinya di sisi kedua ekor domba tersebut. (HR Bukhari no. 5565).

Dalam menyembelih hewan kurban Nabi SAW mengajarkan kita agar mengucapkan doa berikut:

بِسْمِ اللهِ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللّهُمَّ هذَا مِنْكَ وَلَكَ، اِللّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنِّيْ

Setelah membaca doa lafadz tersebut, barulah mulai memotong leher hewan kurban.

Demikianlah adab-adab yang diajarkan dalam Islam. menutup tulisan ini dengan sabda Nabi SAW,

إنَّ اللَّهَ كَتَبَ الإحْسَانَ علَى كُلِّ شيءٍ، فَإِذَا قَتَلْتُمْ فأحْسِنُوا القِتْلَةَ، وإذَا ذَبَحْتُمْ فأحْسِنُوا الذَّبْحَ، وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ، فَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ

Sesungguhnya Allah SWT mewajibkan ihsan (perbuatan baik) kepada segala sesuatu. Jika kalian membunuh, maka bunuhlah dengan cara yang baik, jika kalian menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik, hendaklah salah seorang di antara kalian menajamkan pisaunya dan menenangkan sembelihannya. (HR Muslim no. 1955)



Penulis: Al Fahrizal (alumnus Mahad Aly Hasyim Asy’ari)