
Tebuireng.online— Dalam rangka memperingati HUT ke-79 Bhayangkara, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (KAPOLRI), Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M. Si., menggelar agenda ziarah ke makam para presiden dan pendiri bangsa. Pada Rabu (25/6/2025) Kapolri beserta rombongannya mengunjungi makam Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari dan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang didampingi oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Machfudz, Gubernur Jawa Timur, Dr. (HC.) Hj. Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jawa Timur, dan Pangdam V Brawijaya.
Kedatangan Kapolri beserta rombongan disambut hangat oleh segenap Dzurriyah Pesantren Tebuireng, Wabup Jombang dan Kapolres Jombang. Sebagai simbolis, Yai Kikin menyambut dengan mengalungkan bunga kepada Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo. Acara dilanjutkan dengan menaburkan bunga di makam Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari dan KH. Abdurrahman Wahid.
Tujuan lain diadakannya acara ini adalah untuk menyambung silaturrahim di Ndalem Kasepuhan yang langsung ditemui oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Machfudz, H. Abdul Ghofar selaku Sekretaris Utama Pesantren Tebuireng, dan beberapa dzuriyah pesantren. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh Sawung Agus Basuki selaku kepala desa Cukir, KH. Salmanudin Yazid selaku Wakil Bupati Jombang, dan Agus Sholihudin selaku Camat Diwek.
“Pengabdian dari Gus Dur saat beliau menjadi presiden itu kontribusinya banyak sekali. Tidak hanya kepada umat saja, tapi juga banyak berkontribusi untuk kepolisian,” terang Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo.

Menanggapi hal tersebut, Gus Kikin menerangkan bahwa Gus Dur yang demikian itu karena beliau adalah keturunan dari KH. M. Hasyim Asy’ari yang merupakan tokoh pemersatu umat. Jasa Gus Dur pun tidak lepas dari peran kakeknya, KH. M. Hasyim Asy’ari. Apa lagi KH. Wahid Hasyim, ayah dari Gus Dur yang sejak muda telah banyak berkiprah untuk Indonesia, terkhusus saat menjadi anggota BPUPKI dengan ketua MIAI pertama kala itu.
“KH. M. Hasyim Asy’ari saat itu bertemu dengan banyak elemen yang tujuannya untuk persatuan dan kemerdekaan Indonesia dengan menanggalkan semua perbedaan,” terang Pengasuh Pesantren Tebuireng tersebut.
Hal itu akhirnya membakar semangat para pejuang persatuan dan kemerdekaan Indonesia. Kemudian Gus Kikin memberi kenang-kenangan kepada kepala Kapolri berupa sebuah buku karya beliau yang berjudul Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari: Pemersatu Umat Islam Indonesia.
“Semangat persatuan itulah yang bisa diterima oleh Gus Dur dan dijadikan sebagai perilaku yang mampu merangkul semuanya. Sehingga Polri yang bisa melakukan inovasi dan berkembang hingga saat ini tidak lepas dari usaha KH. Abdurrahmah Wahid .” Pungkas Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo.
Pewarta: Helfi Livia
Editor: Rara Zarary