
Tebuireng.online— Salah satu siswi yang juga aktif dalam Komunitas LENSA SMA Trensains Tebuireng, Kaysa Kamila Yusuf, berhasil meraih juara 3 dalam lomba menulis feature pada ajang Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) tingkat Kabupaten Jombang. Lomba tersebut diselenggarakan di MA Unggulan Darul Ulum 2 Peterongan.
Kaysa menjadi salah satu delegasi dari SMA Trensains dari Ekstrakulikuler Jurnalistik dalam kompetisi tersebut. Ia mengaku mendapatkan informasi lomba pada pertengahan Mei. “Baru dapat informasi itu di minggu kedua Mei kalo nggak salah, itu pas saya di rumah liburan dihubungi oleh pembimbing Jurnalistik,” tuturnya saat ditemui, Ahad (15/6) di sekolah.
Pada saat lomba di hari Jumat (13/6/2025) itu, dalam proses penulisan feature, Kaysa memilih untuk mengangkat organisasi LENSA, sebuah komunitas di lingkungan SMA Trensains yang bergerak di bidang seni dan literasi. “Karna temanya tentang seni menggapai generasi Indonesia emas 2045, saya ngambil organisasi LENSA yang ada di sekolah ini,” jelasnya.
Meski sempat merasa kurang percaya diri dengan tulisannya, terutama karena hanya dirinya yang mengangkat tema tersebut, Kaysa tetap melanjutkan proses kreatifnya. Ia mulai menggali informasi dengan mewawancarai Ustadz Lukman Hakim selaku penanggung jawab LENSA sebelum tanggal 27 Mei.
Baca Juga: Juara Poster Digital FLS3N: Danastri Anindya, Siswi Trensains Siap Maju ke Provinsi
“Baru setelah mendapat ide judul, sebelum tgl 27 Mei Kaysa mewawancarai ustadz Lukman Hakim (penanggung jawab Lensa) untuk mendapat informasi yang akurat,” tambahnya.
Sebagai anggota ekstrakurikuler Jurnalistik di SMA Trensains, Kaysa menulis tentang sejarah berdirinya LENSA, struktur organisasi, produk-produk karya anggotanya, serta kontribusi komunitas tersebut bagi sekolah.
“Saya milih organisasi ini sebenarnya karna saya mikirnya kalau saya riset keluar itu susah aksesnya, dan bakal bikin saya riweh dengan padatnya jadwal,” katanya.
Di tengah padatnya aktivitas sekolah, Kaysa menghadapi berbagai tantangan dalam menyelesaikan tulisannya. “Faktor utama kesulitan saya ya karna mepet ujian, dikejar proker Osis, terus ada rihlah juga ke Jatimpark 2,” ungkap siswi kelas 11 tersebut.
Sebagai santri yang memiliki keterbatasan akses terhadap gawai, Kaysa juga mengaku kesulitan dalam menyusun narasi yang sesuai dengan standar penulisan feature.
“Kesulitan lainnya tuh saya belum bisa menceritakan berita itu gimana, apalagi ada keterbatasan 8000 kata, tapi berkat bu Rara saya bisa memenuhi batas kata yang sudah ditentukan panitia,” ujarnya.
Baca Juga: Pesantren Tebuireng Delegasikan Siswa-Siswi Ikuti FLS3N Tingkat Kabupaten Jombang
Meskipun sempat ragu, Kaysa mengaku tak menyangka bisa meraih juara. “Kesannya nggak nyangka bisa dapet juara 3, apalagi sekarang lagi ujian-ujian dan banyak kegiatan lain, apalagi dari lawan tuh temanya benar-benar mengangkat tentang seni kayak karawitan, dan tari daerah,” katanya.
Kaysa jug menyampaikan harapan besarnya terhadap organisasi LENSA. “Semoga lebih bisa mengukir sejarah yang bagus dan tak terlupakan, terus harapan buat LENSA semoga bisa menjadi komunitas yang bisa menampung segala ekspresi dan karya di Trensains,” pungkasnya.
Pewarta: Albii
Editor: Rara Zarary