(sumber gambar: pinterest)

Kaum ‘Ad adalah kaum yang mendapatkan banyak keistimewaan, Allah menganugerahkan mereka tubuh yang besar dan fisik yang kuat, hal ini disampaikan pada surah Al-A’raf ayat ke-69. Pada ayat tersebut Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

اَوَعَجِبْتُمْ اَنْ جَاۤءَكُمْ ذِكْرٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ عَلٰى رَجُلٍ مِّنْكُمْ لِيُنْذِرَكُمْۗ وَاذْكُرُوْٓا اِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاۤءَ مِنْۢ بَعْدِ قَوْمِ نُوْحٍ وَّزَادَكُمْ فِى الْخَلْقِ بَصْۣطَةً ۚفَاذْكُرُوْٓا اٰلَاۤءَ اللّٰهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Artinya: “Apakah kamu (tidak percaya dan) heran bahwa telah datang kepadamu tuntunan dari Tuhanmu atas seorang laki-laki dari golonganmu supaya dia memberi peringatan kepadamu? Ingatlah, ketika Dia (Allah) menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum Nuh, dan melebihkan kamu dalam penciptaan (berupa) tubuh yang tinggi, besar, dan kuat. Maka, ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.”

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Karena kekuatannya itu kaum ‘Ad menjadi kabilah yang berkuasa di bagian utara jazirah arab, mereka membangun rumah-rumah yang kokoh dan mendirikan benteng-benteng sehingga berdiri peradaban material yang tidak pernah ada sebelumnya, bisa dibilang kaum ‘Ad mempunyai peradaban termaju di kala itu.

Baca Juga: Kisah Nabi Yusuf yang Dibenci Saudaranya

Allah menerangkan kota mereka dalam firmannya pada surah Al-fajr ayat 6-8;

   ٦ اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍۖ

     ٧ اِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِۖ

٨ الَّتِيْ لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِى الْبِلَادِۖ 

Artinya: “Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap (kaum) ‘Ad”, “yang sebelumnya tidak pernah dibangun (suatu kota pun) seperti itu di negeri-negeri (lain)?”, “(Tidakkah engkau perhatikan pula kaum) Samud yang memotong batu-batu besar di lembah.”

Lembah ini terletak di bagian utara Jazirah Arab, antara kota Madinah dan Syam. Mereka memotong-motong batu gunung untuk membangun gedung-gedung tempat tinggal dan ada pula yang melubangi gunung-gunung untuk tempat tinggal dan tempat berlindung. 

Dalam peradaban kaum ‘Ad ini para sejarahwan sampai menjelaskan panjang lebar tentang segala isinya yang begitu menakjubkannya kota tersebut, mereka memiliki istana-istana megah, tinggi dan menjulang yang dipenuhi dengan permata-permata, dikelilingi tembok-tembok yang tinggi dan indah.

Baca Juga: Toleransi Rasulullah, Kaum Nasrani Beribadah di Masjid Nabawi

Selain memiliki fisik yang kuat, mereka juga dilimpahi kekayaan. Namun, bergelimpahan tidak membuat kaum ‘Ad bersyukur, kaum ‘Ad justru tenggelam dalam kesenangan-kesenangan fisik dan syahwat-syahwat dunia, mereka malah melupakan allah dan menyembah yang mereka ciptakan sendiri. Kaum ‘Ad memiliki tiga berhala yang mereka sembah Shamad, Shamud, dan Huran.

Ditengah-tengah kekufuran kaum ‘Ad, Allah mengutus Nabi Hud untuk memberi petunjuk ke jalan yang lurus namun segala upaya nabi hud ditentang kaum ‘Ad. Kaum ‘Ad seolah lupa, kisah-kisah para pendahulu mereka, penentangan kaum ‘Ad bahkan diabadikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surah Al-a’raf ayat 70.

قَالُوْٓا اَجِئْتَنَا لِنَعْبُدَ اللّٰهَ وَحْدَهٗ وَنَذَرَ مَا كَانَ يَعْبُدُ اٰبَاۤؤُنَاۚ فَأْتِنَا بِمَا تَعِدُنَآ اِنْ كُنْتَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ

Artinya: Mereka berkata, “Apakah engkau (wahai Hud) datang kepada kami agar kami menyembah Allah semata dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh bapak-bapak kami? Maka, datangkanlah kepada kami apa yang kamu janjikan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar.”

Baca Juga: Kisah Nabi Musa Dihanyutkan di Sungai Nil

Tak hanya menolak Nabi Hud, kaum ‘Ad bahkan menunjukan kesombongannya dengan meminta didatangkannya azab, kisah ini bisa menjadi contoh buat kita bahwa kemegahan dan kemajuan peradaban yang dimiliki oleh kaum ‘Ad ternyata tidak menjamin terjagannya iman mereka, kaum ‘Ad tidak lagi meletakan iman mereka kepada Allah, sebagai tolak ukur utama dalam hidupnya, justru kekayaan dan kekuatan merekalah yang mendatangkan kesombongan, dengan segala kecukupan yang mereka punya mereka malah berpaling dari allah dan menyembah tuhan-tuhan buatan buatan mereka sendiri. 

Naudzhubillahhimindzalik…



Penulis: Diba
Editor: Rara Zarary


*Dirsarikan dari berbagai sumber.