sebuah ilustrasi seorang anak perempuan yang sedang kebingungan dalam sebuah ruang. (lensgoai)

Dalam banyak fenomena, orang tua sering kali memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap anak-anak mereka. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pengalaman pribadi, harapan sosial, dan nilai-nilai yang ditanamkan sejak dini.

Ketidakpuasan orang tua terhadap pekerjaan anak mereka sering kali muncul karena beberapa alasan seperti, harapan yang tidak realistis. Orang tua sering kali memiliki gambaran ideal tentang apa yang seharusnya dicapai oleh anak mereka. Mereka mungkin membandingkan pencapaian anak dengan pencapaian orang lain atau bahkan dengan standar yang mereka tetapkan sendiri.

Seperti yang terjadi pada generasi Z atau lainnya saat ini yang banyak mengalami hal yang sama yakni diragukan dalam pekerjaannya oleh orang tua, atau sampai dipaksa untuk daftar ini itu sebagainya. Sebenarnya dalam hal ini orang tua sangat berperan dalam semangat anak bekerja, dan kesehatan mental anak.

Kemudian ketakutan orang tua akan kegagalan yang diterima anak, orang tua sering kali khawatir tentang masa depan anak mereka. Ketika anak memilih jalur yang berbeda dari yang diharapkan, orang tua bisa merasa cemas bahwa anak mereka tidak akan berhasil atau akan menghadapi kesulitan.

Tak hanya beralaskan takut, kurangnya pemahaman dari orang tua terkadang juga bisa mempengaruhi, orang tua tidak sepenuhnya memahami bidang pekerjaan yang dipilih anak mereka, terutama jika itu berbeda dari latar belakang mereka. Hal ini dapat menyebabkan kesan bahwa pekerjaan anak tidak layak atau tidak serius.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Baca Juga: Banyak Orang Minder Berjuang, Ini yang Dialaminya

Lagi dan lagi, perbandingan sosial sangat berdampak untuk pemikiran orang tua, dalam era media sosial, orang tua mungkin terpengaruh oleh apa yang mereka lihat di sekitar mereka dan merasa bahwa anak mereka tidak cukup baik jika dibandingkan dengan pencapaian anak-anak lain, merasa capaian anaknya kini tidak ada apa-apanya ketimbang pencapaian anak tetangga atau anak orang lain. Hal tersebut tentulah sangat menyakiti hati anak yang sudah mau berjuang keras mencari pekerjaan yang halal dan nyaman menurutnya.

Tapi bagi kalian yang merasa tertekan, kurang dihargai, dan merasa hanya dipandang sebelah mata ada beberapa cara untuk mengatasi dan menyampaikan kepada orang tua kalian. Seperti komunikasi yang terbuka kepada kedua orang tua, meyakinkan dan memberi pengertian tentang apa yang sedang kalian kerjakan, penting untuk membangun saluran komunikasi yang jujur dan terbuka dengan orang tua. Sampaikan perasaan dan aspirasi kalian dengan jelas. Diskusikan pilihan karier kalian dan alasan di baliknya. Ini dapat membantu orang tua memahami sudut pandang kalian.

Jangan lupa untuk selalu menunjukkan capaian yang kalian dapat semasa kerja, dokumentasikan pencapaian kalian, sekecil apa pun, seperti buat di story WA/IG, mungkin kalian bisa menunjukkan proyek yang telah berhasil kalian selesaikan, umpan balik positif dari atasan, atau keterampilan baru yang telah kalian pelajari. Ini dapat membantu orang tua melihat nilai dari pekerjaan yang kalian lakukan.

Ini hal yang paling penting, cari dukungan eksternal jika kalian merasa tertekan, penting untuk mencari dukungan dari teman, mentor, atau profesional seperti konselor. Mereka dapat memberikan perspektif yang berbeda dan membantu kalian mengatasi perasaan depresi, supaya unek-unek bisa tersampaikan dan kalian bisa mengontrol emosi.

Baca Juga: Afirmasi Positif untuk Pertumbuhan Seseorang

Yang terakhir kalian bisa fokus pada diri sendiri, ingatlah bahwa hidup kalian adalah milik kalian sendiri. Fokus pada apa yang membuat kalian bahagia dan puas. Cobalah untuk menemukan kebahagiaan dalam pekerjaan kalian, terlepas dari pandangan orang lain. Urusan gagal atau berhasil itu urusan belakangan, yang penting pada saat ini kalian sudah nyaman dengan pekerjaan yang kalian tekuni.



Penulis: Albii