Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. Phil. Kamarudin Amin, MA, memberikan sambutan dalam peresmian gedung baru Ma’had Aly Hasyim Asy’arti Tebuireng Jombang, Sabtu (27/01/18). (Foto: Masnun)

Tebuireng.online- Dalam peresmian gedung baru Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng, Sabtu (27/01/18), Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama Republik Indonesia (RI), H. Kamaruddin Amin, menyampaikan banyak hal mengenai ciri khas Indonesia, khususnya di bidang pendidikan.

“Salah satu distingsi atau kekhasan Indonesia adalah partisipasi masyarakat dalam mengembangkan pendidikan yang sangat tinggi dan mencerdaskan anak bangsa,” ungkap Dirjen Pendis Kemenag RI ini.

“Indonesia tidak ada duanya,” imbuhnya.

Sesuai dengan keterangan dari H. Kamaruddin Amin, bahwa Indonesia memang tidak ada duanya. Bisa kita lihat dari jumlah lembaga pendidikan dasar menengah hingga perguruan tinggi yang sangat luar biasa. Dengan jumlah 400 perguruan tinggi, yang mana 90% lembaga perguruan dimiliki oleh masyarakat. Baik perguruan tinggi  di bawah kementerian agama ataupun tidak, sudah cukup mejadi bukti betapa luar biasanya kontribusi masyarakat untuk mengembangkan pendidikan dan mencerdaskan anak bangsa.

Selain dengan lembaga pendidikan dasar menengah hingga perguruan tinggi, hadirnya pondok pesantren di Indonesia menjadi kontribusi masyarakat yang fundamental terhadap pendidikan agama di Indonesia. Terlebih lagi, pondok pesantren milik masyarakat sendiri.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

“Oleh karena itu bangsa Indonesia harus berbangga, bersyukur karena ownership bangsa ini dirasakan secara maksimal dan oleh seluruh bangsa Indonesia. Oleh karena itu, ini lah sebabnya mengapa Indonesia memiliki infrastruktur yang sangat kuat,” terangnya.

Berbicara tentang kehebatan, H. Kamaruddin Amin, menjelaskan salah satu kehebatan Indonesia yang mungkin tidak dimiliki oleh negara lain.

“Kehebatan itu adalah kuatnya civil society atau islamic peace civil society. Masyarakat civil society di Indonesia yang berbasis Islam. Inilah yg menyebabkan bangsa Indonesia tidak mudah ditembus oleh ideologi-ideologi transansional yang tidak sesuai dengan budaya dan bangsa Indonesia,” tegasnya di atas podium.

Yang menjadi ciri khas Indonesia lagi adalah hubungan yang luar biasa antara pemerintah dan civil society di tengah keragaman Indonesia. Karena Indonesia adalah negara paling beragam baik adat, budaya, bahasa, hingga sukunya. Tapi tidak menghalangi Indonesia untuk memiliki infrastruktur yang kuat. Kenyataannya, infrastruktur di Indonesia terbangun dengan kuat dilengkapi dengan kontribusi pendidikan yang mayoritas didukung oleh masyarakat. Ini adalah salah satu alasan yang fundamental mengapa Indonesia seperti hari ini.


Pewarta: Fitrianti Mariam Hakim

Editor/Publisher: Rara Zarary