tebuireng-org-khutbah-pak-zainal
Ustadz Zainal Abidin sedang menyampaikan Khutbahnya di hadapan santri putri Tebuireng

Oleh: Ustadz Zainal Abidin

Sidang  jamaah shalat Idul Adha yang dihormati Allah SWT.

Suatu saat para sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad  SAW. Artinya, “Wahai Rasulullah SAW, ceritakan kepada kami tentang dirimu. “Ya,” Nabi menjawab, “Saya adalah doanya Nabi Ibrahim dan saya adalah kabar gembira dari saudaraku Nabi Isa dan saya adalah mimpi dari ibuku. Ketika beliau mengandung, perutnya keluar cahaya yang menerangi istana-istana di negeri Syam”.

Ma’syiral muslimin rahimakumullah

“Aku adalah doanya Nabi Ibrahim as.” Sehingga dalam shalat-shalat kita setiap hari nama kakeknya Abu al anbiya Ibrahim disandingkan dengan nama Nabi Muhammad SAW.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

أللهم صلّ على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد كما صليت على سيدنا إبراهيم وعلى آل سيدنا إبراهيم

Dan ketika shalat pun kita sering mengucapkan qoul dari Nabi Ibrahim.

إن صلاتي ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين لاشريك له وبذلك أمرت وأنا من المسلمين

Dan Ibrahim as ini adalah abu al anbiya. Dari keturunan-keturunannya, semuanya menjadi nabi. Nabi mengatakan aku adalah doa Nabi ibrahim,

وإذ يرفع إبراهيم القواعد من البيت و اسمعيل ربنا تقبل منا إنك أنت السميع العليم

Ketika Nabi Ibrahim membangun Ka’bah dan selesai membangun Ka’bah berdoa. Tetapi doa yang diijabah adalah doa yang kemudian, yakni

 ربّنا وابعث فيهم رسولا منهم يتلوا عليهم آيتك ويعلّمهم الكتاب والحكمة ويزكّيهم إنك أنت العزيز الحكيم

‘Ya Allah, ya Tuhan kami, dan utuslah pada mereka seorang rasul dari golongan mereka yang membacakan ayat–ayat-Mu dan mengajarkan mereka kitab dan hikmah dan mensucikan jiwa-jiwa mereka’”

Ma’syiral muslimin rahimakumullah

Antara dipanjatkannya doa ini dengan diutusnya Nabi SAW kurang lebih berjarak sekitar 4.500 tahun. Nabi Ibrahim memiliki anak pertama Ismail. Dari Ismail turun 11 keturunan di antaranya Adnan. Dari 11 keturunan ini muncul 21 generasi dan dari Adnan ini muncul namanya Quraisy. Total antara Nabi Ibrahim dengan Nabi SAW kira–kira berjarak 42 generasi, yang mana 42 generasi ini memiliki umurnya masing–masing. Ini dari sisi Ismail.

Kemudian dari sisi Sarah, dilahirkan Ishak, Yusuf, Yakub sampai akhirnya kepada Nabi Isa. Jarak Nabi SAW dengan Nabi Isa kira-kira 600 tahun sedangkan jarak Isa dengan Musa kira–kira 2.200 tahun. Jarak Nabi Musa dengan Nabi Ibrahim total semuanya kira–kira 4.200 tahun menurut pendapat jumhur ulama.

Jadi doa ini dikabulkan oleh Allah ketika sudah berumur 4200 tahun, empat ribu lebih dua abad. Nabi Ibrahim tidak hanya mendoakan dirinya sendiri dan kaumnya sendiri. Lebih dari itu beliau juga mendoakan umat–umat sebelum beliau, bahkan umat-umat yang bukan dari golongan beliau; dan dikabulkan oleh Allah dengan seorang rasul khotimul anbiya yang tidak hanya diutus untuk Arab saja tetapi juga untuk ajam (arab dan non-Arab), maghrib dan masyriq (timur dan barat), hitam dan putih.

Ma’syiral muslimin rahimakumullah

Esensinya, doa itu bukan seberapa cepat diijabah oleh Allah tetapi yang lebih penting adalah seberapa banyak doa itu dapat memberikan manfaat dan faedah. Terbukti doa Nabi Ibrahim senantiasa dikabulkan. Salah satunya adalah doa, Yang artinya, “Dan jadikanlah hati seluruh umat manusia merasa rindu untuk senantiasa dapat berkunjung ke sana (Mekkah al Mukarramah).”

Sehingga banyak saudara kita dari seluruh penjuru dunia yang hari ini insyaallah melakukan wukuf di Arafah. Itulah salah satu bukti bahwa doa Nabi Ibrahim sampai hari ini masih dikabulkan.

Saya, khususnya, dan kita semua pasti merindukan ingin dapat pergi ke sana menunaikan haji. Semoga kita termasuk dikabulkan melalui doanya nabi Ibrahim. Seberapa banyak dapat memberikan faedah doa itu kepada diri kita, lingkungan kita, orang–orang yang bahkan jauh sebelum kita dan orang–orang yang jauh sesudah kita.

Ma’syiral muslimin rahimakumullah

Bukanlah seberapa cepat doa itu dijawab atau diijabah oleh Allah. Namun kata Umar ra, “Saya tidak khawatir apakah doaku akan di kabulkan atau tidak. Saya tidak risau atau galau apakah doaku akan di ijabah atau tidak. Yang aku risaukan adalah ketika hati ini tidak bergetar dan ketika lisan ini tidak tergerak untuk mau berdoa.”

Ketika kita berdoa sebenarnya itu adalah ilham dari Allah SWT, ketika kita berdoa itulah Allah mendekat kepada kita kemudian memberikan ilham kepada kita, “Wahai hamba-Ku. Berdoalah!” Ketika kita berdoa maka sebenarnya Allah sudah menyiapkan jalan–jalan pengabulan bagi doa-doa kita itu. Maka kita sebagai orang muslim selama 24 jam seluruh aktivitas kita dimulai dengan doa. Maka ketika kita senantiasa mengucapkan doa yakinlah itulah esensi dari pada makrifat Allah. Allah senantiasa dekat dengan kita, Allah senantiasa ingin dekat dengan kita, Allah rindu dan kangen kepada kita.

Ma’syiral muslimin rahimakumullah

Sekuat-kuatnya orang, sepintar-pintarnya orang dan sekaya-kayanya orang dia tetaplah mahluk. Dia tetaplah terbatas. Dalam beberapa momen dia tidak pernah berkuasa terhadap dirinya sendiri. Ketika sakit, tidur atau kondisi–kondisi apes yang lain dia tidak bisa berhubungan dengan dirinya sendiri apalagi dengan yang lain.

Maka bagi kita semua yang jauh dengan keluarga atau kita menjauhi mereka, sesungguhnya doa-doa kita inilah yang menutupi kekurangan–kekurangan kita. Doa–doa inilah yang insyaallah, Allah turunkan tangan-tangan gaibnya untuk senantiasa memberikan kekuatan kepada kita dan orang–orang sekitar kita.

Doa bukan sekedar otaknya ibadah tetapi juga salah satu wujud bahwa setiap saat ketika setiap aktivitas kita melakukan doa itu adalah bukti penghambaan kita kepada Allah SWT. Maka Allah telah menyediakan dalam 24 jam itu banyak tuntunan–tuntunan melalui nabi, dari doa–doa yang paling pendek sampai doa–doa yang paling panjang, doa yang mudah dihafal sampai doa–doa yang memerlukan beberapa hari untuk dihafal. Maka ketika kita telah mengucapkan doa, kita telah  menjaminkan diri kepada Allah SWT. Kita telah membeli perlindungan dari Allah SWT.


Pentranskripsi:Nur ifana