Tebuireng.online- Jakarta- Sabtu malam (08/02/2020) dalam memperingati 7 hari wafatnya KH. Salahuddin Wahid pihak keluarga yang berada diJakarta menyelenggarakan khataman al-Quran bersama santri-santri dari pesantren Ciganjur dan dilanjut dengan doa bersama di rumah mendiang, yang berlokasi di Jl Bangka Raya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan

Doa bersama dipimpin oleh KH. Izzudin selaku tokoh agama dan masyarakat setempat. Doa bersama dalam rangka 7 hari wafatnya alm. KH. Salahuddin Wahid dipadati oleh santri, masyarakat setempat, beberapa tokoh negara, dan tokoh agama. Antara lain; Bapak Jusuf Kalla, mantan wakil Presiden RI Indonesia, Bapak Sandiaga Uno, KH. Abdul Mu’ti Pengurus Pusat Muhammadiyah, dan beberapa tokoh lainnya.

“Gus Sholah dengan saya seumuran, 77 tahun, jadi memiliki hubungan dan ikatan yang terjalin harmonis. Pengalaman beliau hampir sama dengan saya,” ujar Bapak Jusuf Kalla.

“Gus Sholah sebagai seorang yang mempunyai kesempatan dan aktif dalam kemajuan umat dan negara, dengan latar belakang pendidikan umum yang mana beliau dalam membahas agama tidak hanya berpaku dari segi fikih saja tapi dari sisi luas. Yaitu medahulukan persatuan, harmonisasi  dan kemajuan yang tentunya dengan dasar-dasar agama. Dan setiap kali saya berekesempatan bertemu dengannya, beliau pasti membahas, bagaimana bangsa ini dapat maju. Tidak ada pembahasan di luar konteks tersebut. Jadi, Gus Sholah sangat semangat dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang maju,” imbuh pria kelahiran Sulawesi Selatan ini.

Di akhir pembicaraan, Bapak Jusuf Kalla menyebut dalam memajukan persatuan umat, bangsa, dan Negara, telah banyak perjuangan yang telah dilakukan oleh mandiang almarhum semasa hidupnya. Dan itu terbukti saat kepergiaan beliau, banyak sekali yang merasa kehilangan. Tidak saja dari golongan NU tapi seluruh bangsa Indonesia yang sangat meridukan gagasan dan pemikiran beliau.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Pewarta: Dimas Setyawan