tebuireng.online— Nahdlatul Ulama adalah organisasi Islam berbasis kerakyatan yang memiliki jamaah terbanyak diseluruh Indonesia. Tak heran apabila NU menjadi organisasi Islam terbesar di Nusantara. Dilahirkan di Pesantren Tebuireng oleh Hadratus Syekh Muhammad Hasyim Asyari bersama Kiai-kiai lainya yang memiliki tujuan menjaga kemurnian Akidah Ahlus Sunnah wal Jamaah.

Selain visi dan misi yang identik dengan teologis, NU juga dilahirkan untuk meraih kemerdekaan Republik Indonesia yang menjadikan para Kiai di pesantren-pesantren sebagai penggerak grass root. Sehingga penggusiran penjajah dapat dilakukan serempak.

Lebih dari itu, NU punya tanggung jawab besar untuk mensejahterakan para pengikutnya yang tersebar di seantero Nusantara. Pada hakikatnya kekuatan utama Nahdlatul Ulama terletak pada jamaahnya sendiri. Sehebat apapun pemimpin NU tanpa jamaahnya mungkin akan tinggal sebuah nama. Meski demikian, tidak menafikan peran krusial para pemimpin-pemimpinya.

Sehubungan dengan jamaah Nahdlatul Ulama, KH. Israfil Amar, ketua PCNU Jombang menyampaikan 6 kiat sukses menjadi Jamaah Nahdlatul Ulama dengan mengutip kitab Ta’lim Mutaallim karya Syekh Zarnuji yang disampaikan pada rutinan Selasa Legi di Pesantren Tebuireng Jombang (27/01/15) :

  1. Cerdas (Dzakain), Jamaah NU itu harus menjadi insan yang cerdas, gak boleh menjadi orang yang bodoh.
  2. Semangat (Khirsin), para jamaah harus punya semangat memperjuangkan NU, menghidup-hidupkan NU dimanapun dan kapanpun.
  3. Sabar (Sobar), salah satu kunci sukses dalam meniti keberhasilan adalah sabar. Satu kata yang mudah terucap namun sulit dilakukan, ya sabar. Meski demikian “sabar” bukan hal yang tidak mungkin.
  4. Modal (Bulghotin), nah untuk yang ini jamaah NU masih sangat kurang, perlu adanya kesadaran untuk iuran secara berkala untuk menopang kehidupan jamaah NU itu sendiri, saling at-Ta’awun.
  5. Petunjuk Guru (Irsyadi Ustadzin), kita punya syuriah, Mustasyar para kiai, Ulama’. Cobalah mendekat untuk memperoleh nasihat dan pitutur yang baik dari mereka.
  6. Waktu yang lama (Thuli Zamani), berjuang tidak cukup beberapa waktu saja, kalau bisa para jamaah menjadi NU hingga akhir hayat, Insayalloh selamat dunia akhirat.

 Dalam acara tersebut dilantik beberaoa pengurus ranting di lingkungan MWC Diwek yang bertepatan dengan acara rutinan Selasa Legi. Beberapa ranting tersebut adalah Jatirejo, Kayangan, Pandan Wangi, Brambang, dan Ceweng (Asep)

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online