ilustrasi guru mengajar dalam kelas (www.google.com)

Oleh: Rafiqatul Anisah*

Segala sesuatu memiliki tata cara dan setiap orang mempunyai cara yang berbeda dalam melakukan sesuatu. Mulai dari hal kecil sampai hal terbesar pun semuanya menggunakan cara agar sesuai dengan porosnya sehingga dapat diterima oleh orang lain. Cara yang dilakukan itu disebut sebagai  perilaku.

Di kalangan pesantren, tata cara ini lebih akrab dengan istilah adab, akhlak, atau tata krama. Sejauh yang kita ketahui bersama, bahwa kedudukan akhlak ialah lebih utama daripada ilmu. Baik antar sesama, antara murid dengan guru, antara guru dengan murid, akhlak pribadi seorang murid, akhlak guru dalam mengajar, bahkan akhlak pribadi seorang guru, semuanya telah dijelaskan di dalamnya.

Dalam kitab Adabul Alim wal Muta’allim karya Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari menerangkan bahwa terdapat dua puluh akhlak pribadi yang harus dimiliki oleh seorang guru, diantaranya ialah;

  1. Selalu merasa diawasi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala baik ketika sendiri ataupun saat bersama orang lain, supaya bersungguh-sungguh dalam menyampaiakan ilmu.
  2. Senantiasa takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam setiap gerak, diam, ucapan, dan perbuatan, sehingga ia sadar dan berhati-hati bahwa ilmu, hikmah, dan takut adalah amanah yang dititipkan kepadanya dan harus dijaga.
  3. Tenang
  4. Wara’
  5. Tawaduk
  6. Khusyuk kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
  7. Hendaklah memasrahkan semua urusan kepada Allah
  8. Tidak menjadikan ilmu untuk tujuan dunawi
  9. Tidak memuliakan para penghamba dunia, hendaklah menjaga kehormatan
  10. Memiliki perangai zuhud dan qana’ah
  11. Menjauhi segala bentuk pencaharian yang rendah dan hina, serta profesi yang makruh
  12. Menghindari tempat-tempat yang dapat membuat orang lain berprasangka buruk terhadap dirinya
  13. Menjaga keistikamahan menjalankan syiar-syiar islam dan hukum dhohirnya
  14. Melestarikan sunnah membasmi bid’ah dan memperhatikan masalah agama
  15. Selalu menghiasi perbuatan dan pekerjaan dengan kesunnahan
  16. Memperlakukan orang lain dengan budi pekerti yang baik.
  17. Membersihkan jiwa dan raga dari akhlak yang tercela
  18. Melanggengkan antusiasme dalam menambah ilmu serta bersungguh-sungguh dan istikamah dalaam beribadah dan belajar
  19. Guru tidak segan-segan bertanya sesuatu yang tidak diketahui kepada orang lain meskipun secara jabatan dan nasab berada di bawahnya
  20. Menyibukkan diri dengan mengarang, meringkas, dan menyusun karangan jika mampu.

Itulah beberapa akhlak terpuji yang harus dimiliki oleh seorang guru.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Sumber: Buku Pendidikan Akhlak untuk Pengajar dan Pelajar (Terjemah  kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim) karya Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari.

*Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang.