Ratusan santri ikuti pelatihan menulis cerpen bersama Kak Achi TM yang diinisiasi oleh Penerbit Erlangga dan Pesantren Tebuireng. (foto: albii)

Tebuireng.online— Pelatihan penulisan cerita pendek yang dipandu oleh Muhammad Abror Rosyidin dengan narasumber kak Achi penulis novel sekaligus naskah skenario pada Kamis 17 Oktober 2024 berlangsung seru. Acara yang diinisiasi oleh CSR Erlangga bekerja sama dengan Pesantren Tebuireng yang bertujuan mencetak generasi cinta literasi ini direspons positif oleh ratusan santri yang hadir.

Ning Ni’maturrohmah, Dzurriyah Pesantren Tebuireng yang menerima kerja sama dengan pihak Erlangga menyampaikan tujuan diadakannya acara ini, “sebenarnya acara ini itu untuk mensukseskan HSN, dengan mengadakan kegiatan ini, kami ingin mengembangkan potensi santri Tebuireng untuk menjadi penulis-penulis masa depan, dan yang berada disini itu sudah kita jaring yang terlihat sudah mampu dan memiliki jiwa literasi sengaja kami pilih, dan yang sudah terlihat bibit suksesnya, jadi kami ambil intinya terlebih dahulu baru mereka menyebarkan ke anak-anak lain,” jelasnya.

Beliau mengaku bahwa dari pihak Tebuireng menginginkan santri tidak hanya dibekali agama saja tapi juga kepahaman literasi. Karna pengalaman ini bisa mengantarkan mereka ke dunia perkuliahan dengan skil tambahan.

“Semoga mereka nanti lebih bisa maju, berkembang dalam dunia literasi, karna kami ingin mencetak generasi yang setidaknya sama-sama mencintai literasi seperti pendiri terdahulu juga kan penyuka literasi,” terangnya.

Dalam acara seminar ini panitia memberi sesi praktik menulis cerpen seperti yang sudah disampaikan oleh kak Achi, dalam waktu 20 menit peserta harus sudah memiliki 1 karya yang harus bisa berani dibacakan kedepan.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Ada beberapa anak yang berani membacakan hasil karyanya, seperti Yasmin Azkanura dari SMA Trensains. Ia mengaku bangga bisa percaya diri tampil didepan penulis yang sudah berpengalaman, “banyak pelajaran yang bisa saya ambil mbak, kak achi juga bisa ngoreksi tulisan saya yang kurang tepat, bisa mengkritik dan ngasih saran, ngasih ilmu juga banyak, jadi saya lebih bisa ngerangkai tulisan,” ungkapnya.

Siswa kelas 12 ini mengaku pengetahuan mengenai dunia literasi bertambah menjadi 80%, dan ia jadi tambah percaya diri untuk menulis. Perwakilan dari SMK Plus Khoiriyah Hasyim, Ahmad Zahran juga mengaku bakatnya tersalurkan dengan ikut acara seminar ini.

Pihak CSR Erlangga dan Tim Media Tebuireng foto bersama pemateri menulis Cerpen di gedung Yusuf Hasyim tebuireng. (foto: zidan)

“Seru soalnya saya memang tertarik dg sastra, sebelum ini udah pernah bikin cerpen tp nggak percaya diri buat ngepublish, tapi sekarang serasa lebih gampang nulisnya, semoga kedepannya saya bisa lebih baik lagi nulisnya,” harapnya.

Husnina Daru MA Sains Tebuireng juga merasa bahwa penjelasan dari kak Achi sangat berdampak bagi kehidupannya.

“Saya bisa lebih baik nulis cerpennya, lebih bisa mengembangkan skil saya, jadi pengen nerbitin juga sih kak, saya suka sastra kak jadi pengen jadi penulis fiksi, karna tadi katanya memahami sastra itu bisa meluluhkan hati, dan bisa lebih sayang pada diri sendiri dan keluarga itu sangat saya rasakan ketika saya paham tentang karya sastra itu,” ungkapnya.

Dan dari SMA AWH ada Ahmad Qomaruddin, yang membacakan karya cerpennya yang berisi pengalamannya, meskipun ia mengaku gemetar ketika maju tapi dia tetap bisa menyelesaikan ceritanya.

“Tadi sempet gemeter, soalnya ada cewekmya tadi mbak, terus cerita saya tadi itu sebenarnya kisah saya sendiri, kisah kehidupan saya sendiri saat dulu punya BB 120 kg, sampai sekarang bisa ke 77kg, tapi cita-cita saya sebenarnya itu kalo nggak jadi chef restoran ya tentara, tapi pengen tetep bisa nulis,” ungkapnya.

Kak Achi sebagai narasumber dalam pelatihan menulis cerpen itu, memberi apresiasi terhadap santri Tebuireng yang sudah berani menunjukkan hasil karyanya.

“Sebenarnya kalian semua dasarnya sudah bagus, sudah rajin membaca buku, bisa memahami apa yang kak Achi sampaikan, bisa langsung menulis dalam waktu 20 menit, jadi kurang banyak lagi latihannya ya supaya bisa jadi penulis yang hebat.” Ungkap Kak Achi.



Penulis: Albii