KH. Abdul Hakim Mahfudz saat memberikan sambutan di Pondok Putri Pesantren Tebuireng sukses menggelar acara Wisuda Bilghoib ke-7, Binnadhor ke-13, Juz Amma ke-13, serta Wisuda Purna Santri pada Sabtu (24/5/25) malam. Foto: Zidan

Tebuireng.online- Pondok Putri Pesantren Tebuireng sukses menggelar acara Wisuda Bilghoib ke-7, Binnadhor ke-13, Juz Amma ke-13, serta Wisuda Purna Santri pada Sabtu (24/5/25) malam. Dalam sambutan, Pengasuh Pesantren Tebuireng KH. Abdul Hakim Mahfudz yang menjelaskan ilmu yang disampaikan Hadratussyaikh adalah ilmu untuk mengenal Allah, mengasah hati, akan tetapi ilmu tersebut berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.

“Ilmu yang disampaikan Hadratussyaikh adalah  ilmu untuk mengenal Allah, mengasah hati. Tapi karna perubahan zaman beliau menambahkan ilmu bahasa, matematika dan lain-lain. Misalnya ada MTs, Madrasah Aliyah, jadi banyak ilmu-ilmu  yang berkaitan dengan kehidupan di dunia ini. Hadirnya Pesantren Tebuireng terus berkembang ada 12 lembaga di bawah pesantren termasuk Ma’had Aly, 12 + 1 Unhasy, dan ini semua bisa melanjutkan ilmu Hadratussyaikh,” ucap Ketua PWNU Jawa Timur ini.

Beliau juga mengungkapkan bahwa belum banyak yang bisa mengkaji tentang tulisan–tulisan dan turost-turost  Hadratussyaikh saking banyaknya kitab-kitab yang ditulis oleh Hadratussyaikh. Beliau juga menambahkan tentang sebuah pentingnya adab dalam mencari ilmu karena adab tidak bisa diajarkan dengan seketika.

Hadratussyaikh punya banyak sekali tulisan-tulisan, turost-turost , ilmu yang lainnya, kita masih belum bisa mengkaji semua saking banyaknya. Kita masih perlu mendalami lagi apa yang ditinggalkan oleh Hadratussyaikh. Ilmu kalau sudah dibungkus oleh adab, itu sudah. Apa pun yang kita lakukan kalau tidak berlandaskan niat itu, tidak akan jadi apa-apa. Maka dari itu, perlunya adab dalam mencari ilmu. Karena adab tidak bisa diajarkan seketika, jadi setiap saat setiap hari, kita praktikkan saat komunikasi,” jelas beliau.

“Semoga jadi orang yang manfaat di masyarakat karena ilmunya dibungkus dengan adab, hatinya mampu menjangkau komunikasi dengan manusia dan Allah, semoga santri yang lulus bisa menerapkan adabul ‘alim wal muta’allim. Mudah-mudahan itu yang bisa dicapai oleh alumni, khoirunnas anfauhum linnas.  Selamat yang sudah diwisuda, semoga diperlancar oleh Allah,” harap beliau.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Pewarta: Ayu

Editor: Muh Sutan