Wakil Menteri HAM RI bersama rombongannya, foto bersama jajaran Dzurriyah, pengurus, dan santri Pesantren Tebuireng (foto: bakhit)

Tebuireng.online— Kementerian HAM RI wilayah Jawa Timur lakukan penguatan Hak Asasi Manusia (HAM) bagi santri di Pesantren Tebuireng pada Selasa (10/6/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari program pemerintah dalam kesadaran HAM di masyarakat khususnya dalam lingkungan pesantren.

Dalam acara ini, ucapan selamat datang dan terima kasih disampaikan oleh Ir. H. Abdul Ghofar, Sekretaris Utama Pesantren Tebuireng kepada pihak Kementerian HAM atas dipilihnya Tebuireng sebagai tempat untuk meningkatkan kapasistas HAM di kalangan santri.

“InsyaAllah dengan adanya sosialisasi ini khusunya di kalangan santri umumnya untuk masyarakat secara luas, pesantren dan sekolah siap menghasilkan agen-agen penguatan HAM,” tuturnya.

Disambung dengan sambutan Wakil Bupati Jombang, Gus Salmanudin, menegaskan bahwa kasus pelanggaran HAM di Jombang sangat rendah terutama di lingkungan Pesantren. Selain itu, pesantren sangat cocok sebagai pelopor anti kekerasan HAM, pesantren ramah anak, dan ramah untuk belajar.

“Di samping pengajaran nilai-nilai keislaman, para santri perlu dibekali dengan wawasan tentang kehormatan, pembentukan, penegakkan, dan perlindungan HAM karena kehidupan di pesantren tentu banyak percontohan dalam penerapan hal ini,” tegasnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Tidak hanya itu, wabup Jombang berharap agar penguatan HAM ini tidak dilaksanakan di Tebuireng saja tetapi di sekolah dan pesantren lainnya sehingga pemahaman HAM akan menyebar luas menyentuh banyak lapisan masyarakat dan akhirnya harmoni sosial pun terjalin dengan baik.

Ratno Suhartono yang mewakili Kakanwil Kementerian HAM Jatim mengucapkan terima kasih atas komitmen dari Pesantren Tebuireng terkait penguatan HAM di sektor masyarakat.

“Kami melaksanakan kegitan sosialisasi ini sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam menegasi resiko dan potensi dampak yang mungkin timbul untuk perlindungan HAM terkhusus di lingkungan pesantren,” ucapnya.

Beliau menambahkan bahwa sosialisasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan literasi HAM di kalangan santri, menyelaraskan pemahaman HAM universal dengan nilai-nilai luhur ajaran Islam dan ke-Indonesiaan, dan mendesak para santri yang mampu menyebarkan pesan kedamaian dan keadilan di tengah masyarakat.

Wakil Menteri HAM, Mugiyanto, saat memberi sosialisasi pada santri tentang penguatan kapasitas HAM (foto: bakhit)

Sebagai sambutan inti, Wakil Menteri HAM RI menjelaskan bahwa pesantren memiliki peran penting dalam penguatan HAM sebagai bentuk merawat nilai kebangsaan dan kemanusiaan,

“Banyaknya santri menjadikan proses pemahaman HAM di lingkungan pesantren semakin terikat. Menghargai perbedaan suku, adat, dan budaya di antara santri akan menumbuhkan kepedulian yang tinggi. Dengan ini, semua unsur pesantren akan mendapatkan ruang yang sehat untuk belajar mengajar, tumbuh dan berkontribusi secara bebas tanpa rasa takut”, jelasnya.

Pak Wamen juga mengajak kepada seluruh peserta yang hadir agar pesantren menjadi ruang aman sebagai save space, safe zone bagi orang-orang yang ingin belajar menjadi manusia seutuhnya.

Selesai sambutan-sambutan, acara dilanjut dengan sosialisasi penguatan HAM oleh Prof. Dr. Rumadi Ahmad, M.Ag. (Staf Ahli Penguatan Reformasi Birokrasi) dan Dr. KH. Ahmad Roziqi, Lc., M.H.I. (Mudir Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng) dan diakhiri dengan tanya jawab para peserta.

Untuk diketahui, acara ini dihadiri langsung oleh Mugiyanto (Wakil Menteri HAM RI), Gus Salmanudin Yazid, (Wakil Bupati Jombang), Prof. Dr. Rumadi Ahmad (Staf Ahli Penguatan Reformasi Birokrasi), Toar Mangaribi (Kakanwil Kementerian HAM Provinsi Jawa Timur), Ratno Suhartono (Kepala Subbidang Pemajuan HAM Jatim), Ir. H. Abdul Gofar (Sekretaris Pesantren Tebuireng), Gus Riza Yusuf Hasyim (Majelis Keluarga Pesantren Tebuireng), H. Lukman Hakim BA (Mudir Bidang Pembinaan Pondok Pesantren Tebuireng), dan Dr. KH. Ahmad Roziqi (Mudir Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Tebuireng). Begitu pula Mahasiswa Unhasy, Mahasantri Ma’had Aly Hasyim Asy’ari, dan para santri Tebuireng turut hadir sebagai peserta pada sosialisasi ini.



Pewarta: Bakhit Jauharullaudza

Editor: Rara Zarary