Mudir Mahad Aly Hasyim Asy’ari, KH. Ahmad Roziqi saat memberikan materi di Mosba santri putri Tebuireng (foto: albii)

Tebuireng.online– Dalam rangka membekali santri baru, Pondok Putri Tebuireng gelar Masa Orientasi Santri Baru (MOSBA) pada Sabtu (5/7/2025). Pada hari kedua ini, ratusan santri mendengarkan materi yang disampaikan oleh Dr. H. Achmad Roziqi, Lc., M.H.I., yang menjelaskan konsep Tebuireng BERKAH.

Rektor Ma’had Aly Hasyim Asy’ari itu mengawali dengan mengajak santri memahami makna barokah menurut Ibnu Mandhur, yang memiliki makna tumbuh dan bertambah. Kemudian membahas Aqidah. “Setiap Muslim tentulah meyakini bahwa Allahlah sumber keberkahan, Allahlah yang memberikan keberkahan kepada apapun yang dikehendaki-Nya,” terang beliau.

Baca Juga: Kedatangan Santri Baru, Tebuireng Promosikan Jargon “Berkah”

Selain itu, beliau juga menerangkan bahwa Prof. Dr. Sayyid Muhammad dalam Mafahim Yajibu an Tushohhah menegaskan bahwa setiap segala seuatu yang memiliki keberkahan haruslah diyakini bahwa keberkahannya itu bersumber dari Allah dan tanpa Allah dia tidaklah memiliki kekuatan apapun, baik untuk memberikan manfaat ataupun mencegah bahaya.

Lebih lanjut, ia menukil pandangan ulama terkemuka seperti Ibnu Mandhur dan Prof. Dr. Syaikh Ali Jum’ah bahwa barakah adalah “al-khair al-ilahiy” atau kebaikan yang bersifat ketuhanan yang ditanamkan Allah dalam sesuatu. Dalam tradisi Islam, mencari keberkahan (tabarruk) juga menjadi amalan yang sah dan sudah dilakukan sejak masa Nabi, para sahabat, hingga generasi muslim setelahnya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Adapun beberapa hadits dan atsar yang dituliskan oleh Prof. Dr. Syaikh Ali Jum’ ah guna menunjukkan bahwa bertabarruk adalah praktek keagamaan yang sudah dilakukan oleh Hadhrotun Nabi, sahabat dan generasi muslim setelahnya, seperti tabarruk dengan Hadhrotun Nabi ketika Beliau masih hidup di dunia:

أخرج البخاري بسنده عن عروة عن المسور وغيره يصدق كل واحد منهما صاحبه: وإذا توضأ النبي

Kemudian membahas terkait, budaya di Pesantren Tebuireng, yang sering disebut dengan BERKAH. “Kepanjangan dari BERKAH adalah Berilmu, Etika, Religius, Kreatif, Amal Shalih, dan Hikmah,” tegasnya di hadapan para peserta MOSBA.

Baca Juga: Taaruf Inspiratif! SMA Trensains Perkenalkan Kelas Olimpiade hingga Observasi Falaq

Tidak lupa, beliau juga  menjabarkan secara mendalam.terkait beberapa point yang menjadi kepanjangan BERKAH tersebut. Berilmu berarti menumbuhkan semangat menuntut ilmu dengan tekun dan berkelanjutan. Etika menekankan pentingnya prinsip moral dalam tindakan sehari-hari.

Lalu, Religius mencerminkan hubungan erat dengan nilai-nilai keagamaan, sedangkan Kreatif adalah dorongan untuk menciptakan inovasi dan ide-ide baru yang bermanfaat. Sementara itu, Amal Shalih mendorong setiap santri untuk berbuat baik dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial, dan Hikmah mengajarkan kebijaksanaan dalam menyikapi berbagai situasi kehidupan.

Baca Juga: Pondok Putri Tebuireng Gelar MOSBA 2025 dengan Semangat Kepemimpinan

Setelah itu, Ustadz Roziqi juga mengajak santri untuk melandasi pengamalan Tebuireng BERKAH dengan 5 nilai dasar Pesantren Tebuireng, diantaranya dengan ikhlas, jujur, kerja keras, tanggung jawab, dan tasamuh.

Selain pemaparan materi, suasana MOSBA berlangsung penuh semangat dan antusias dengan adanya ice breaking dan tanya jawab pada setiap materi.



Pewarta: Ilvi Mariana
Editor: Rara Zarary