
Tebuireng.online— Ribuan warga memadati halaman Pondok Pesantren Tebuireng untuk melaksanakan sholat Idul Adha, santri dari pondok sekitar hingga masyarakat juga turut serta untuk sholat di masjid Tebuireng. Sejak pukul 05.30 Wib, santri dan warga sudah berbondong-bondong memenuhi shaf yang sudah disediakan oleh pondok, tak hanya orang dewasa saja anak kecil juga banyak yang ikut sholat.
Pengurus pesantren sudah menyediakan denah yang bisa ditempati oleh warga, untuk jamaah putra diarahkan ke masjid lantai 1 dan 2, kemudian jamaah putri di halaman masjid dan halaman ndalem kasepuhan. Pada sholat ied kali ini yang menjadi imam adalah Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Machfudz dan sekaligus menjadi khotib setelah sholat Ied.
Baca Juga: Gus Kikin Ajak Masyarakat Memetik Hikmah Kurban dari Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail
Setelah sholat Ied, Gus Kikin, menyerukan tentang keistimewaan berkurban pada hari raya Idul Adha. Beliau menceritakan tentang kisah keteguhan hati Nabi Ibrahim yang diperintah Allah untuk menyembelih anaknya, yakni Nabi Ismail.
“Melihat keteguhan iman yang bisa mengubah keyakinan umat dimasa itu yang menyembah berhala, kita akan mengikuti apa yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim pada hari ini,” ungkap Kiai Kikin menceritakan sejarah penyembelihan kurban, keluarga Nabi Ibrahim yakni Nabi Ismail dan Siti Hajar, hingga air zam-zam, Jumat (6/6) pagi.

Tak hanya kisah dari Nabi Ibrahim yang diceritakan pada khutbah ied tadi, Ketua PWNU Jatim itu, juga menjelaskan asal mula Sa’i dalam rangkaian ibadah haji, “sebelum kisah keteguhan iman Nabi Ibrahim ada kisah perjuangan seorang ibu untuk mencari sumber mata air yang sekarang menjadi dasar rangkaian haji yakni Sa’i, baru puncaknya yakni berkurban” jelasnya.
Warga yang sangat antusias mengikuti sholat ied ini dengan tertib dan menyimak penjelasan dari pengasuh Pesantren Tebuireng, salah satunya Mariana warga asli Brambang yang jauh-jauh ke Tebuireng untuk ikut sholat ied.

“Ini baru pertama kali saya ikut sholat di Tebuireng, ternyata serame ini dan saya sangat senang karna saya kan bukan santri Tebuireng atau penduduk Tebuireng tapi bisa sholat ied di sini,” kesannya.
Baca Juga: Hewan Kurban di Tebuireng Meningkat Sejak 2 Tahun Terakhir
Setelah sholat Ied selesai, panitia kurban langsung menyiapkan tempat penyembelihan hewan kurban. Adapun hewan kurban, dibagikan pada santri, karyawan, asatidz, hingga masyarakat sekitar Tebuireng, yang akan dilaksanakan dalam 3 hari dari Jumat sampai Ahad.
Pewarta: Albii
Editor: Rara Zarary