Ilustrasi perjuangan seseorang yang tak kenal menyerah (sumber: kamajayascholarship)

Di Persimpangan Sunyi
Aku berdiri di tengah lengang
Jalan-jalan yang tak bernama
Peta usang di genggam tangan
Tak bisa lagi memberi arah

Langit muram tak memberi petunjuk
Dan angin hanya membawa tanya
“Haruskah aku maju, mundur, atau diam?”
Tapi diam pun menusuk dada

Di setiap langkah yang tertunda
Ada bayangan takut, ada suara masa lalu
Dan aku tak tahu
Apa yang sedang kucari



Suara dari Dalam
Lalu malam memanggil pelan
Dari dalam dada yang gaduh
Bukan dunia yang harus dijelaskan
Tapi hatiku yang harus didengar

Aku duduk di bawah bintang
Bukan untuk meminta jawaban
Melainkan agar sunyi bisa menjawab
Tanpa kata-kata yang mendesak

Ternyata, arah bukan selalu peta
Kadang hanya nyala kecil di dalam dada
Yang tak terlihat
Kecuali saat kita berani diam



Langkah yang Menyala
Pagi tak membawa jawaban pasti
Tapi ia mengajakku berjalan
Satu langkah, walau ragu
Adalah puisi keberanian

Tak semua arah harus jelas
Tak semua cahaya datang sekaligus
Tapi setiap langkah
Adalah jembatan menuju percaya

Aku tak lagi takut pada bingung
Karena kini kutahu
Kebingungan adalah taman
Tempat keyakinan sedang tumbuh



Penulis: Albii
Editor: Rara Zarary

 

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online