Sebuah cover dari film dokumenter Sokola Rimba. (sumber gambar: youtube)

Di tengah belantara Taman Nasional Bukit Dua Belas, Jambi, di sanalah seorang aktivis perempuan tangguh bernama Butet Manurung, seorang antropolog dan guru pemberani, mempertaruhkan segalanya untuk memberikan secercah harapan bagi Suku Anak Dalam.

Diadaptasi dari buku otobiografinya yang memukau, film Sokola Rimba membawa kita menyelami kehidupan Butet, seorang aktivis pendidikan yang mendirikan Sokola Rimba. Ia meninggalkan kenyamanan kota untuk mengabdikan diri di tengah komunitas adat yang hidup terisolasi dari dunia modern.

Awalnya, Butet menghadapi tembok tebal penolakan dan tantangan adaptasi di lingkungan yang sangat berbeda. Namun, dengan semangat pantang menyerah, ia terus berjuang untuk membuka akses pendidikan bagi anak-anak Suku Anak Dalam. Ia mengajari mereka membaca, menulis, dan berhitung, keterampilan yang menjadi kunci untuk melindungi hak-hak mereka.

Perjalanan Butet tidaklah mudah. Ia harus menghadapi rintangan alam yang keras, perbedaan budaya yang signifikan, dan ancaman dari pihak luar yang ingin mengeksploitasi kekayaan hutan. Namun, ketulusan dan dedikasinya perlahan meluluhkan hati masyarakat adat, dan ia berhasil membangun jembatan kepercayaan yang kuat.

Sokola Rimba bukan hanya sekedar film biografi biasa, melainkan sebuah perjalanan emosional yang mengingatkan kita bahwa pendidikan adalah hak fundamental setiap manusia, terlepas dari perbedaan suku, agama, budaya, atau keyakinan. Film ini merangkai kisah nyata yang menginspirasi, di mana ketulusan dan keberanian seorang guru membuka mata kita akan pentingnya menjaga kelestarian hutan dan membela hak-hak masyarakat adat yang rentan terhadap eksploitasi.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Dengan akting memukau dari para pemain, terutama Prisia Nasution yang menghidupkan sosok Butet Manurung dengan sempurna, serta sinematografi yang memanjakan mata, film ini berhasil menyentuh hati dan membangkitkan rasa nasionalisme. Namun, di balik keindahannya, Sokola Rimba juga menyimpan beberapa catatan. Keterbatasan durasi membuat penggalian isu-isu kompleks seputar kehidupan Orang Rimba terasa dangkal, dan fokus yang terlalu kuat pada sudut pandang Butet Manurung mengaburkan peran penting tokoh-tokoh lain.

Meski demikian, film ini tetap menjadi tontonan yang informatif dan edukatif, cocok bagi mereka yang mencari kisah inspiratif tentang perjuangan, keberagaman, dan keadilan.

Judul: Sokola Rimba
Genre: Dokumenter, Drama
Sutradara: Riri Riza
Produser: Mira Lesmana
Pemeran: Prisia Nasution, Rukman Rosadi, Nadhira Ulya, Nyungsang Bungo
Tanggal Rilis: 21 November 2013
Durasi: 90 menit
Peresensi: Musyafaah Dewi Mulyani, Redaktur Majalah Tebuireng