Tampak siswi MA Perguruan Muallimat Cukir Jombang di lokasi latihan manasik haji, di Fatimah Azzahra Semarang. (foto: mapm)

Tebuireng.online– Pelatihan Manasik Haji yang diselenggarakan oleh Madrasah Aliyah Perguruan Muallimat (MAPM) Qur’ani Cukir, menjadi program tahunan bagi setiap siswa kelas X. Program yang bertujuan memperkenalkan dan mengajarkan tata cara serta aturan yang harus dijalankan oleh umat Muslim saat ibadah haji dan umroh. Tahun ini, kegiatan Manasik Haji dilaksanakan pada Kamis (20/2/2025) yang berlangsung di Fatimah Azzahra, Semarang, Jawa Tengah.

Sebelum berangkat menuju lokasi pelatihan, seluruh peserta berkumpul di halaman sekolah MAPM Cukir Jombang, mengikuti apel pagi. Selain untuk absensi dan pembagian konsumsi, Kepala Sekolah MAPM Qur’ani, Hj. Chofsyotul Maryam, M.Pd.I., juga memberikan motivasi kepada para siswa yang akan mengikuti pelatihan.

“Kami berharap pelatihan ini dapat memberi wawasan yang lebih dalam tentang pelaksanaan ibadah haji dan umroh bagi siswa-siswi kami,” ujar Hj. Chofsyotul Maryam.

Ketua OSIS MAPM Qur’ani tahun 2024, Nukbatun Najwa Nurdin, juga menyampaikan bahwa apel ini menjadi bagian penting dari persiapan sebelum keberangkatan.

“Selain sebagai pengingat, apel ini juga bertujuan untuk memberikan pencitraan kepada siswa agar mereka dapat lebih menghargai dan memahami makna pelaksanaan ibadah haji,” katanya.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Salah satu peserta, Amanda Firdausi Nuzula, menceritakan pengalamannya, “sebelum memasuki kawasan Fatimah Azzahra, kami berkumpul untuk mendengarkan sambutan dari Abi Syam yang juga memimpin niat. Setelah itu, kami dibagi ke dalam kelompok-kelompok dan mulai menjalankan berbagai rangkaian kegiatan haji dan umroh, dari mulai mengurus paspor pesawat hingga menyelesaikan seluruh prosedur,” ungkap Amanda.

Pengalaman tahun lalu juga diceritakan oleh salah satu siswa yang telah mengikuti Manasik Haji, Najah Al Kayla. “Setelah selesai mengikuti rangkaian Manasik Haji di Fatimah Azzahra, kami biasanya menuju Semilir, salah satu wahana di Semarang. Di sana, kami tidak hanya menikmati wahana yang ada, tetapi juga bisa membeli berbagai oleh-oleh khas,” ujarnya.

Pelatihan Manasik Haji ini bukan hanya menjadi kegiatan rutinitas tahunan, tetapi juga merupakan momen penuh makna bagi siswa-siswi kelas X MAPM Qur’ani untuk lebih mendalami pengetahuan tentang ibadah haji dan umroh. Pelatihan ini, para siswa dapat memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai pelaksanaan ibadah haji, serta dapat mengaplikasikan pelajaran yang didapat dalam kehidupan mereka ke depannya.

Pelatihan Manasik Haji berlangsung selama dua hari, mulai 19 hingga 20 Februari 2025. Selama pelatihan, para siswa tidak hanya mengikuti rangkaian kegiatan manasik haji, tetapi juga merasakan wahana di Semilir pada hari berikutnya.



Pewarta: Khalishatus Sariroh, Mahasiswi KPI Universitas Hasyim Asy’ari.