
Selalu Ada Dalam Doa
Pada dekapnya kita kan selalu rasa aman
pada doanya nama kita takkan terlupakan
pada tiap keringatnya kita adalah tujuan
pada senyumnya kita menjadi harapan
tak sering ia dapat apresiasi dari putrinya
tak sering bersama ia sang putri lama bercengkrama
tak sering sang putri tampakkan ia di media
tak sering mereka bertemu walau melalui kata
namun dalam doa ia pun tak pernah dilupa
dalam langkah putrinya ia ada mendampingi
dalam setiap usaha yang putrinya cipta
ia tak pernah luput berikan apresiasi terbaiknya
sering kali diksi indah terlewat untuk mengingat peranannya
tetapi dalam sadar takkan pernah habis walau seluruh diksi menceritakannya
terlalu sederhana menyebutnya dalam sajak
begitu pula durhakanya jika sekali saja tak pernah membuatkan sajak
Tanpa Jarak Dalam Benak
Kala mentari pulang bersama senja
terganti rembulan yang menghiasi langit malam
kala masa itu tiba
beriring sunyi nan sepi
bayangmu pun mengampiri
tak pernah nyaman ku bersama malam
anginya memang tenang
tetapi mengapa harus kurasa setanggi aroma itu
yang berhasil membawa ku terjebak ruang rindu
bagimana yang dirasakan
ketakutan yang menghantui
resah yang menganjal hati
esok yang membawa pikiran tak bertuan
saling memiliki tapi hanya perkara validasi
saling memberi namun sekadar untaian prakata di setiap titah
saling bertukar namun hanya sekadar suport tak bersuara
ia ada, tanpa bentang jauh sang jarak
ia ada, tiba-tiba menghampiri dalam benak
ia ada namun, sedang di usahakan untuk selalu saling menjaga dalam doa
dan menitipkan semua rasa pada sang kuasa
Penulis: Zulfa Nuril
Mahasantri Tebuireng