
Tebuireng.online— Dalam rangka memperingati milad yang ke-31, Lembaga MHQ (Madrasah Hifdzil Qur’an) di Pesantren Walisongo merayakan momentum penting ini pada hari Jumat 31 Januari 2025, dengan kegiatan yang penuh berkah. Santri-santri MHQ melaksanakan istighosah dan khotmil Qur’an yang dibagi per kamar masing-masing, dilanjutkan dengan doa bersama di musholla pesantren.
Acara tersebut dihadiri oleh pembimbing, pengurus, serta seluruh santri MHQ. Usai pelaksanaan khotmil Qur’an, perayaan dilanjutkan dengan makan tumpeng bersama di blok atau teras kamar masing-masing.
Ustadzah May Salisa Aida, S.Pd, selaku Pembimbing MHQ, menyampaikan bahwa keberhasilan dan kekokohan Lembaga MHQ selama 31 tahun ini tidak terlepas dari doa dan berkah para guru. “Karena barokah dan doa dari para guru. Tanpa barokah dan doa dari beliau-beliau, mungkin kita tidak bisa apa-apa,” ujarnya dalam wawancara.
Lembaga MHQ juga terus berupaya untuk mencetak generasi hafidzhoh yang tidak hanya bergantung pada setoran Al-Qur’an, tetapi juga tekun dalam berdoa dan berikhtiar. “Menurut dawuh-dawuh guru, ‘wiridan, mujahadah e wong apal qur’an yo iku nderes’, dan tentunya juga menjaga akhlak marwahnya,” tambahnya.
Sebagai bentuk simbolis perayaan, milad MHQ ini dimulai dengan pelaksanaan khotmil Qur’an sebanyak 31 kali, yang melambangkan angka milad Lembaga MHQ yang telah mencapai usia 31 tahun. Acara ditutup dengan doa khotmil dan tasyakuran, serta makan tumpeng bersama sebagai ungkapan rasa syukur.
Baca Juga: Mabna MHQ Raih Juara 1 dalam Festival Al-Banjari di Pesantren Walisongo
Tumpeng, menurut Ustadzah May, dipilih sebagai simbol perayaan karena bentuknya yang kerucut menggambarkan keagungan Allah yang menjulang tinggi. “Kalau tidak diparingi Rahmat Allah, pastinya kita tidak bisa sampai mencapai angka 31. Oleh karenanya, kita mensyukurinya dengan makan tumpeng bersama-sama,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Lembaga MHQ juga memberikan bingkisan kepada para asatidz ziyadah, sambil mengharap doa-doa terbaik dari beliau-beliau untuk keberkahan Lembaga MHQ di tahun ke-31 ini.
“Harapannya, sama seperti milad-milad sebelumnya, semoga MHQ selalu diiringi barokah dan doa-doa terbaik untuk Mbah Yai, guru-guru, dan para pendahulu kita. Semoga santri-santri MHQ selalu dimudahkan dalam menghafal, diberikan keistiqomahan dalam belajar, serta berakhlaqul karimah hingga sampai pada taraf ‘lafdzon, wa ma’nan wa amalan’,” tutupnya mengakhiri wawancara.
Pewarta: Nabila Rahayu