
Tebuireng.online— Setiap hari Jumat selepas salat Subuh, para santri Pondok Pesantren Putri Al Asy’ari, Keras, Jombang, rutin melaksanakan ziarah ke makam Mbah KH. Asy’ari (Ayah Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari). Kegiatan ini telah menjadi tradisi yang turun-temurun sejak pondok didirikan, dan terus dilestarikan hingga saat ini.
Ziarah yang diadakan oleh Pondok Pesantren Putri Al Asy’ari ini bertujuan utama untuk mengingatkan para santri tentang kematian dan mendoakan keluarga mereka yang telah berpulang. Selain itu, ziarah ini juga menjadi momen bagi santri untuk mendapat keberkahan dari Mbah KH. Asy’ari sebagai bentuk penghormatan kepada beliau.
“Ziarah ini bukan sekadar tradisi, tetapi juga sarana bagi para santri untuk mengingat hakikat kehidupan, mengingat kematian, dan memperkuat keimanan. Tentu saja, doa tetap ditujukan hanya kepada Allah,” ungkap Ning Najwa, salah satu putri pengasuh pondok Al-Asy’ari, saat diwawancarai, Jumat (7/2/2025).
Kegiatan ziarah ini dilaksanakan di makam Mbah KH. Asy’ari, mengingat beliau adalah pendiri pondok yang menjadi tempat para santri menimba ilmu. Para santri berharap dengan berziarah, mereka mendapatkan ridha beliau agar senantiasa dimudahkan dalam menuntut ilmu.
Pemilihan hari Jumat sebagai waktu ziarah pun bukan tanpa alasan. Hari Jumat dianggap sebagai hari yang mulia, istimewa, dan penuh berkah dalam Islam. Oleh karena itu, santri yang melaksanakan ziarah pada waktu yang diyakini memiliki banyak keutamaan ini berharap mendapatkan berkah dan keberkahan dari Allah.
“Kami memilih Jumat ba’da Subuh karena hari ini memiliki keutamaan yang besar. Ini juga menjadi momen bagi santri untuk memulai hari dengan keberkahan dan doa bersama,” ungkap pengasuh pondok.

Tradisi ziarah ini telah berlangsung sejak Pondok Pesantren Putri Al Asy’ari berdiri. Dengan adanya kegiatan ini, para santri diharapkan semakin memahami pentingnya menghormati ulama, memperkuat hubungan spiritual, dan tetap teguh dalam menuntut ilmu agama.
Kegiatan sowan dan ziarah juga menjadi ajang bagi santri untuk meneladani perjuangan para ulama terdahulu dalam mengembangkan ilmu Islam. Semangat ini diharapkan terus tumbuh dalam jiwa para santri sehingga mereka dapat menjadi generasi penerus yang berilmu dan berakhlak mulia.
Pewarta: Siti Zarifa Nuramalina, Mahasiswi Universitas Hasyim Asy’ari, Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam.