Suasana sahur keliling bersama Ibu Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, di Pendopo Kabupaeten Jombang. (foto: albii)

Tebuireng.online– Gusdurian Jombang menggelar acara sahur bersama Ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid di Pendopo Kabupaten Jombang pada Senin (10/3/2025) dini hari. Acara yang dihadiri oleh Bupati Jombang beserta istri, Wakil Bupati Jombang beserta istri, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng beserta istri, pihak Polres Jombang, dan banyak tokoh penting lainnya, mengangkat tema “Pangkat dan Jabatan Belum Tentu Membuatmu Bahagia, Tapi Iman dan Taqwa Akan Mengantarmu Menuju Surga.”

Sahur bersama ini merupakan bagian dari rangkaian Dialog Kebangsaan yang digelar rutin oleh Gusdurian di seluruh Indonesia. Bupati Jombang, Warsubi, yang baru saja dilantik menyambut hangat acara tersebut. Dalam sambutannya, Bupati mengajak hadirin untuk mendoakan almarhum Gus Dur serta kesehatan Ibu Sinta Nuriyah.

“Kita semua berkumpul di sini tanpa melihat latar belakang, tanpa sekat, tanpa perbedaan, karena kita adalah satu saudara dalam kebangsaan,” ujar Warsubi di hadapan ratusan hadirin.

Bupati yang baru dilantik itu menambahkan, “Inilah yang selalu diajarkan oleh almarhum Gus Dur, Indonesia adalah rumah bagi semua, bukan tentang mayoritas dan minoritas, bukan tentang perbedaan, tetapi bagaimana kita bisa saling menguatkan, saling merangkul, dan berjalan bersama menuju kebaikan.”

Baca Juga: GUSDURian Jombang Ajak Warga Sahur Bersama Ibu Shinta Nuriyah Wahid

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Acara ini juga menjadi momen yang istimewa bagi Ibu Sinta Nuriyah, karena bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-77. Sebagai kejutan, Gusdurian Jombang memberikan berbagai hadiah, termasuk bunga anggrek dari Bupati Jombang dan potong tumpeng oleh Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng.

Pengasuh Pesantren Tebuireng, Gus Kikin saat memberikan ucapan selamat Ulang Tahun pada Ibu Shinta Abdurrahman Wahid, dalam acara sahur keliling di Pendopo Jombang.

Ibu Sinta Nuriyah dalam kesempatan ini mengungkapkan tiga tujuan utama di balik penyelenggaraan acara sahur bersama. “Saya ingin mengetuk hati saudara-saudaraku yang hadir, membuka pintu langit, dan itu biasanya waktunya adalah sepertiga malam,” ujarnya.

Istri Gus Dur itu menambahkan, bahwa salah satu alasan lainnya adalah untuk memastikan bahwa puasa saudara-saudara yang hadir sudah benar, dan yang terakhir, beliau ingin mengajak semua untuk bersama-sama sahur agar tidak ada alasan untuk tidak berpuasa.

Ibu Sinta juga mengenang kebiasaan almarhum Gus Dur ketika menghadiri acara-acara seperti ini, yang selalu menutup pidatonya dengan syi’ir munajat Abu Nawas.

“Gus Dur selalu menutup pidatonya dengan membaca syi’ir ini: ‘Wahai Tuhan, aku memang tidak pantas menjadi penghuni surgamu, tapi aku juga tidak kuat menahan panasnya api neraka, karena itu wahai Tuhanku, ampunilah segala dosa-dosaku, karena hanya Engkau yang sanggup mengampuni dosa-dosa hamba,’” ungkapnya.

Untuk diketahui, acara sahur bersama ini mendapat dukungan dari berbagai sponsor, antara lain LSPT, Donat MooI, Tebuireng Online, Majalah Tebuireng, Toko Emas Kencana, Jagat Besi Kontraksi, Ahli Ngonten, MCD, Toko Mulia, RSK Mojowarno, Gereja Ortodoks Indonesia, Pondok Al Khoiriyah Hasyim Seblak, GKJW, dan masih banyak lagi.

Gusdurian Jombang, mengakui dengan semangat kebersamaan dan toleransi, acara ini menjadi momentum penting dalam mempererat tali persaudaraan antar masyarakat Jombang, serta mengingatkan akan pesan-pesan perdamaian yang diwariskan oleh almarhum Gus Dur.



Pewarta: Albii