
Oleh: Rara Zarary*
Di ruang kedap dengan doa dan kata
air mata bicara
soal waktu tentang ragu
ada janji yang diucap dalam ambigu
sepakat menjamin diulang dengan pura-pura amin
lagi-lagi, aku tak ingin
kesekian kali sikap kerap musti dingin
jika segala cerita aku adalah muara
masihkah tawa dan tangis dipadu sengaja?
barangkali daun yang jatuh telah mengajari
soal pasrah melepas dalam nanar kehilangan
pelan-pelan.
Jbg, 21.03