
Siapa yang tak kenal KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha? Beliah adalah seorang ulama yang terkemuka di negara Indonesia, yang terkenal dengan kesederhanaannya dalam berucap, bertingkah, maupun berpakaian.
Yang paling menonjol dari beliau adalah kesederhanaan, kelihaian beliau dalam berkomunikasi pada jamaah yang datang di pengajiannya, sehingga para jama’ah yang mendengarkan pengajian beliau menjadi betah dan tetap santai sehingga dapat menyerap apa yang disampaikan.
Membahas dalam berdakwah Gus Baha memiliki beberapa kelebihan dalam menyampaikan pesan kepada audiens, diantaranya yaitu, segi bahasa: dalam berdakwah Gus Baha selalu menggunakan bahasa yang santai, percakapannya mudah dimengerti dan diterima oleh mad’u atau audiens. Segi suara: Gus Baha dalam berdakwah menggunakan suara level 1 atau standar. Hal ini terlihat dari pitch yang digunakan nada yang dikeluarkan cenderung datar sehingga terkesan santai.
Dari segi gerak tubuh: Gus Baha dalam berdakwah menggunakan berbagai gaya gerak tubuh, seperti pandangan selalu fokus ditujukan kepada mad’u, hal tersebut membuat mad’u merasa dihargai keberadaannya. Gus Baha juga beberapa kali menggerakan tangannya untuk mempertegas apa yang disampaikan sehingga memudahkan mad’u memahami pesan yang disampaikan.
Berikut adalah tehnik yang digunakan Gus Baha dalam menyampaikan pesan kepada audiens. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti: Gus baha menyampaikan pesan menggunakan bahasa yang tidak asing bagi orang awam. Selalu menggunakan kalimat yang sederhana dan ringkas tanpa berbelit-belit. Beliau juga menggunakan kalimat yang mendasar dan umum, sehingga para audiens mudah mengerti dengan pesan yang di sampaikan. Gus Baha sering dan kerap kali menggunakan bahasa jawa sebagai pengantar pesan kepada audiens. Gaya bicaranya khas dan menyeluruh sehingga cocok bagi telinga orang awam maupun intelektual.
Mengambil Materi dari Kehidupan Perilaku Sehari-hari: Mengambil materi dari kehidupan sehari-hari adalah cara Gus Baha yang paling tepat dalam menyampaikan pesan dan bisa di jadikan referensi. Sehingga audiens merasa dapat menyerap pesan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-harinya sehingga lebih relevan.
Menjadikan Kisah-kisah sebagai Contoh dan Nasihat: Gus Baha juga kerap kali menambahkan nasihat-nasihat dan hikmah dari setiap ceramahnya salah satunya dengan menceritakan kisah orang terdaulu seperti kisah Nabi, para sahabat, dan para orang alim terdahulu. Tehnik ini juga bisa menambah semangat dan keyakinan para audiens.
Humor yang Cerdas dan Mendidik: Menggunakan humor adalah juga salah satu dari ciri khas Gus Baha. Namun humor beliau bukan hanya sekedar candaan saja, namun sebagai penyampai materi lebih dalam dan dapat meresap ke fikiran audiens. Yang artinya, beliau dapat membungkus topik-topik yang sulit dengan santai dan mengena sehingga audiens tidak kebingungan dan lebih rilex dalam mendengarkan. Tidak selalu menggunakan dalil yang malah terkesan monoton.
Kerendahan dan Ketenangan Hati saat Berbicara: Gus Baha selalu menunjukkan sikap tenang dan rendah hati. Tidak penah Gus Baha melontarkan perkataan yang tidak meng-enakkan hati para audiens. Penampilan beliau juga ala kadarnya, menyesuaikan dengan lingkungan pondok dan masyarakat di sekitarnya. Banyak warganet yang melontarkan “ceramah beliau se akan-akan meyakinkan bahwa mendapatkan surga itu mudah”. Hal ini adalah termasuk contoh bahwa ceramah Gus Baha sangat tenang sehinga para audiens bisa menghayati pesan-pesannya.
Menghargai perbedaan pendapat: Gus Baha selalu menekankan untuk menghargai perbedaan dalam beragama. Sifat seperti inilah yang memang sebenarnya harus di terapkan. Karena dalam beragama pasti banyak sekali sudut pandang yang berbeda. Beliau selalu menghormati jika ada perbedaan pendapat, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dari semua kalangan.
Mengutamakan Akhlak dan Kasih Sayang: Di setiap ceramahnya, Gus Baha selalu menekankan akhlak dan kasih sayang dalam beragama. Islam mengajarkan kasih sayang bukan kekerasan atau perdebatan yang ujungnya akan memecah belah persatuan dalam islam. Gus Baha selalu menghargai pandangan orang lain.
Komunikasi sederhana namun penuh makna ala Gus Baha, menjadi daya tarik tersendiri khususnya pada zaman sekarang. Pencocokan ke arifan lokal yang ada di sekitarnya membuat para pendengar serasa tidak dirugikan. Penyampaian yang efektif, singkat, dan penuh humor membuat pendengar tidak terasa tegang dan tidak perlu berpikir terlalu kritis. Kesederhanaan dalam berkomunikasi tidak akan memgubah makna yang ada di dalamnya, justru mempermudah menyerap isinya.
Penulis: M. Harun Al Rasyid Zen
Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Hasyim Asy’ari.