
Tebuireng.online– “Buku adalah jendela dunia.” Demikian bidal masyhur yang kerap kali diperdengarkan pada kita. Bidal atau adagium tersebut hingga kini masih sangat relevan dan sangat sesuai di tengah hiruk-pikuk perkembangan teknologi. Oleh karena itu tradisi buku dan membaca tidak hanya sebatas digalakkan, tapi juga perlu dikelola dan di-manage dengan baik.
Perpustakaan merupakan wahana yang mengelola dua tradisi tersebut yakni buku dan membaca, oleh karena itu dalam hal ini Pesantren Tebuireng tengah mencanangkan program peningkatan kualitas perpustakaan. Pada Selasa (14/05/2024) Pesantren Tebuireng menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama dengan Prodi Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, di Gedung FISIP UNAIR.
Hadir dalam pertemuan tersebut mewakili Tebuireng Sekretaris Pesantren Tebuireng, Gus Ghofar, mudir bidang sarana dan prasarana Pesantren Tebuireng, Gus Riza Yusuf Hasyim, dan Kepala Perpustakaan Pesantren Tebuireng, Muhammad As’ad, beserta staf.
“Perpustakaan Tebuireng itu memiliki banyak manuskrip dan naskah-naskah kuno. Oleh karena itu kerjasama ini tentu sangat membantu kita dalam mengelola koleksi-koleksi tersebut,” ujar Gus Ghofar.
Perkembangan zaman dan teknologi tentunya merubah banyak hal dalam tingkah hidup kita. Maka dalam tata kelola dan manajemen perpustakaan juga harus mengikuti perkembangan. Bagaimana perpustakaan dapat mengimbangi kemajuan zaman adalah poin yang digaris bawahi.
“Perpustakaan adalah ilmu informasi. Maka dari itu, perpustakaan harus melihat dan men-visikan kepentingan digitalisasi mengikuti perkembangan kemajuan zaman. Penting bagi kita untuk membicarakan kedepannya seperti apa,” ungkap Wakil Dekan FISIP UNAIR.

Kepala Perpustakaan Pesantren Tebuireng, Muhammad As’ad mengungkapan bahwa kerjasama yang dibangun ini tidak lain bertujuan meningkatkan perpustakaan dan pustakawan di lingkup Tebuireng. Diketahui ada 12 perpustakaan yang ada di lingkup Tebuireng.
“Perpustakaan Tebuireng ingin melatih pustakawan di tiap unit pesantren Tebuireng di banyak lini, mulai dari pengolahan buku, peminjam, dan sistem informasi,” ujarnya.
Lebih dari itu, ada 3 program yang dicanangkan lewat kerjasama ini. Pertama, riset. Program ini merupakan kajian riset yang akan dilakukan oleh prodi ilmu informasi perpustakaan. Kedua, Pemberdayaan masyarakat. Muara dari program ini adalah peningkatan kualitas sumber daya pustakawan lingkup Tebuireng. Ketiga, program magang, kedepannya mahasiswa dari lembaga terkait akan magang di Perpustakaan Tebuireng.
Terakhir, Kepala Perpustakaan Tebuireng juga mengungkap bahwa saat ini sudah tertandatangan MoU antara Tebuireng dan Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, dan akan berkerja sama dengan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan Universitas Brawijaya Malang.
Pewarta: Fahrizal