sumber gambar: youtube.ist

Oleh: Sherly Rosalia*

Hadrah merupakan sebuah seni musik Islami yang telah berakar kuat dalam budaya Indonesia. Hadrah terus menunjukkan pesonanya di tengah arus modernitas. Popularitas hadrah di Indonesia tidak hanya bertahan, tetapi juga semakin menguat seiring dengan meningkatnya apresiasi terhadap seni dan budaya tradisional. Hadrah, yang identik dengan alunan sholawat dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW, memiliki nilai historis dan religius yang mendalam, serta berperan penting dalam menjaga identitas dan spiritualitas umat Muslim di Indonesia. Hadrah pada dasarnya adalah bentuk ekspresi kebudayaan yang berasal dari Timur Tengah dan kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia Islam, termasuk Indonesia.

Di Indonesia, hadrah telah berasimilasi dengan budaya lokal dan menjadi bagian integral dari berbagai upacara keagamaan dan tradisi masyarakat. Penggunaan alat musik seperti rebana, gendang, dan seruling dalam hadrah menciptakan irama yang khas dan menggugah hati, yang sering kali digunakan dalam perayaan Maulid Nabi, pernikahan, khitanan, dan berbagai acara keagamaan lainnya.

Popularitas hadrah di Indonesia dapat dilihat dari berbagai aspek, salah satunya adalah banyaknya grup hadrah yang bermunculan di berbagai daerah. Dari desa hingga kota, grup-grup hadrah ini sering diundang untuk tampil dalam berbagai acara keagamaan dan sosial. Fenomena ini mencerminkan betapa hadrah telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Muslim di Indonesia. Selain itu, kompetisi-kompetisi hadrah yang diadakan baik di tingkat lokal maupun nasional juga menjadi indikator tingginya minat masyarakat terhadap seni ini.

Kemajuan teknologi dan media sosial turut berperan dalam melestarikan dan mempopulerkan hadrah. Video-video penampilan hadrah yang diunggah di platform seperti YouTube dan Instagram mendapatkan ribuan bahkan jutaan penonton. Hal ini menunjukkan bahwa hadrah tidak hanya diminati oleh kalangan tua, tetapi juga generasi muda. Kemampuan hadrah untuk beradaptasi dengan teknologi modern menjadikannya semakin relevan dan dekat dengan masyarakat, terutama dalam era digital seperti sekarang.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Lebih jauh, hadrah juga menunjukkan fleksibilitas dan kemampuannya untuk berkolaborasi dengan genre musik lain. Banyak musisi muda yang menggabungkan unsur-unsur hadrah dengan musik modern seperti pop, jazz, dan rock, menciptakan harmoni yang unik dan inovatif. Kolaborasi ini tidak hanya memperluas jangkauan hadrah, tetapi juga memperkaya khazanah musik Indonesia secara keseluruhan.

Peran pendidikan dalam memperkuat popularitas hadrah juga tidak bisa diabaikan. Banyak pesantren dan madrasah di Indonesia yang menjadikan hadrah sebagai bagian dari kurikulum mereka. Para santri diajarkan tidak hanya tentang teknik memainkan alat musik hadrah, tetapi juga tentang nilai-nilai spiritual dan moral yang terkandung di dalamnya. Pendidikan seperti ini tidak hanya melahirkan generasi muda yang terampil dalam seni hadrah, tetapi juga yang memiliki pemahaman mendalam tentang nilai-nilai keislaman.

Meski demikian, tantangan tetap ada dalam upaya melestarikan hadrah. Salah satunya adalah pandangan sebagian masyarakat yang menganggap hadrah sebagai sesuatu yang kuno dan ketinggalan zaman. Untuk mengatasi hal ini, perlu adanya upaya lebih lanjut dalam mensosialisasikan dan mengenalkan hadrah kepada generasi muda, serta menunjukkan bahwa hadrah adalah seni yang dinamis dan bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Dukungan dari pemerintah dan lembaga-lembaga kebudayaan juga sangat diperlukan untuk memberikan ruang dan kesempatan bagi hadrah untuk terus berkembang. Tidak hanya itu, dokumentasi dan penelitian lebih lanjut mengenai hadrah juga penting untuk memastikan bahwa seni ini tetap hidup dan terwariskan dengan baik.

Pendokumentasian berupa tulisan, rekaman audio-visual, serta penelitian akademis tentang sejarah, perkembangan, dan dampak sosial hadrah akan sangat berguna bagi generasi mendatang. Upaya ini tidak hanya akan membantu dalam melestarikan hadrah, tetapi juga dalam memperkaya wawasan kita tentang kebudayaan Islam di Indonesia.

Secara keseluruhan, popularitas hadrah di Indonesia mencerminkan kuatnya ikatan antara seni, budaya, dan religiusitas dalam masyarakat. Hadrah, dengan segala keindahan dan kedalaman spiritualnya, terus memikat hati banyak orang dan membuktikan bahwa seni tradisional dapat tetap relevan di tengah arus modernitas. Kedepan, dengan dukungan yang tepat, hadrah akan terus berkembang dan memberikan kontribusi yang berharga bagi kebudayaan dan kehidupan spiritual masyarakat Indonesia.



*Mahasiswi Universitas Hasyim Asy’ari, Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam.