
Tebuireng.online- Memasuki tahun ajaran baru, sejumlah santri baru mendatangi pesantren Tebuireng pada Rabu (02/07/2025). Kedatangan santri baru dan registrasi pondok ini dibuka mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Baik dari kawasan pesantren Tebuireng putra maupun putri terlihat ramai oleh sejumlah wali santri sejak pagi.
Diketahui jumlah daftar santri baru di Pesantren Tebuireng putra sebanyak 752. Pada unit SMP Abdul Wahid Hasyim (SMP AWH) terdapat 183 santri dan di MTs Salafiyah Syafi’iyah (MTs SS) terdapat 140 santri. Sedangkan pada unit SMA Abdul Wahid Hasyim (SMA AWH) terdapat 183 santri, Madrasah Aliyah Salafiyah Syafi’iyah (MASS) terdapat 145 santri, SMK Plus Khoiriyah Hasyim terdapat 30 santri, dan Madrasah Mu’allimin Hasyim Asy’ari sebanyak 81 santri. Total keseluruhan ada 1009 santri baru pondok putra dan pondok putri Tebuireng.
“Mudah-mudahan santri baru di pesantren Tebuireng bisa betah dan memperoleh ilmu yang manfaat barokah,” terang Abdan Fil Ardhi, Ketua Panitia PSB (Penerimaan Santri Baru) Pondok Putra Pesantren Tebuireng.
Muhammad Syalis Fahami, wali santri asal Lamongan yang merupakan kakek dari Muhammad Aufa Hanantasena dan Muhammad A’la Hanantareja yang mendaftar pada SMP AWH, diketahui memasukkan cucunya ke Pesantren Tebuireng karena cucunya ingin dekat dengan Gus Dur dan mendapat berkahnya. Syalis berharap kelak cucunya menjadi anak yang shalih dan bisa menghafal Al-Quran.
“Yang penting saya tekankan itu pada akhlaknya, karena sampai saat ini saya percaya bahwa yang bisa mendidik akhlak dengan baik adalah pesantren,” jelas Syalis.

Di sisi lain, Naili Suro’iyah yang berasal dari Desa Sokopuro, Jombang, menjelaskan bahwa ia melihat silsilah pendirinya sebelum memasukkan anaknya ke pondok pesantren. Naili percaya bahwa anaknya akan menjadi mandiri yang bisa menguasai ilmu Al-Quran dan Hadis yang diajarkan di Tebuireng. Wali santri dari Muhammad Fahat yang mendaftar di MTs SS tersebut berharap ilmu-ilmu yang dimiliki oleh para masyayikh bisa dipelajari dan diteladani oleh anaknya.
Sementara itu, di Pondok Putri Pesantren Tebuireng, jumlah santri baru sebanyak 257 yang tersebar di beberapa unit. Pada unit SMP AWH terdapat 72 santri baru dan untuk unit MTs SS terdapat 62 santri. Sedangkan pada unit SMA AWH terdapat 54 santri dan untuk MASS 69 santri.
”Untuk pendaftar tahun ini tidak sebanyak tahun kemarin, karena memang kuota kamarnya disesuaikan dengan kuota santri purna yang lulus pada tahun tersebut,” terang Machmudah Lailiyah Usman, Ketua PSB Pondok Putri Pesantren Tebuireng.
Sementara itu, Muhammad Irwansyah asal Pare, Kabupaten Kediri, memilih Tebuireng sebagai tempat mondok putrinya sebab pilihan putrinya sendiri, Ratu Madina Naila Azza. Beberapa waktu lalu sempat berziarah ke maqbarah Tebuireng yang menurutnya asri dan sejuk sehingga memutuskan untuk memilih mondok di Tebuireng. Selain itu, Irwan ingin anaknya itu meneruskan khazanah NU di keluarganya nanti.
“Harapan ke depannya, bismillaahirrahmaanirrahiim, dengan niat ikhlas semoga bisa meneruskan perjuangan Kyai Hasyim, Gus Dur, dan ulama Tebuireng lainnya,” ungkap Irwan.
Sedangkan Bajuri Arip asal Desa Pandanwangi, Jombang, mengatakan bahwa Tebuireng merupakan pesantren yang cukup dekat dan berkualitas. Fasilitas belajarnya juga tergolong bagus dan pondoknya juga tertib sehingga cocok untuk anaknya, Aimah Saidah Salma. Arip berharap bahwa kelak anaknya harus memiliki karakter pesantren yang kuat serta memiliki jiwa nasionalisme yang religius.
“Untuk khidmat terhadap Hadrotusysyeikh KH. Hasyim Asy’ari, semoga dengan memasuki pesantren Tebuireng kelak anak saya bisa meneruskan perjuangan masyayikh Tebuireng,” ujar Arip.
Dalam rangkaian acara kedatangan santri baru ini, kegiatan berlanjut pada malam hari yakni ta’aruf antara wali santri dan pengasuh pondok di masing-masing unit. Kegiatan ini diadakan sebagai ajang silaturrahim antara dua pihak tersebut. Wali santri dikumpulkan untuk menerima pembinaan dari pengasuh pondok beserta pengurus
Pewarta: Helfi
Editor: Muh Sutan