
Oleh: Robithah Aulia*
Ada banyak ciptaan-ciptaan Allah yang kadangkala tidak kita ketahui keberadaannya. Diantara makhluk-makhluk ciptaan Allah, ada satu makhluk yang Allah ciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Makhluk tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah manusia. Pernyataan tersebut tertuang dalam Alqur’an surah At-Tin ayat 4 :
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
Ada keistimewaan yang hanya Allah berikan kepada manusia saja. Anugerah luar biasa tersebut adalah akal dan juga nafsu. Dengan akal manusia bisa memilih mana hal yang baik dan mana pula hal yang buruk. Akal yang terpelihara akan memandu manusia untuk terus berbuat kebaikan dan senantiasa berada di jalan Allah. Oleh karena itu akal manusia harus selalu dibekali dengan ilmu-ilmu agama.
Selain membekali akal dengan ilmu-ilmu agama, ada pula bagian penting dalam tubuh manusia yang harus dijaga dengan sepenuh hati. Bagian ini adalah bagian paling vital dalam tubuh manusia. Jika bagian tersebut rusak maka rusak pula seluruh tubuhnya. Begitu pula sebaliknya. Jika bagian tersebut baik, maka baik pula seluruh tubuhnya.
Bagian vital tersebut bagaikan ladang yang kita miliki di dunia ini. Jika salah satu tanaman di ladang tersebut terjangkit wabah maka kemungkinan besar tanaman di ladang tersebut berpotensi terjangkit wabah yang sama. Jika tanaman yang kita tanam dan rawat dengan sepenuh hati harus terjangkit wabah tentunya kita akan merasakan kesedihan yang mendalam. Sebagai tindakan preventif agar wabah tidak menjangkiti tanaman yang kita miliki kita memilih untuk memberikan suplemen tanaman seperti pupuk agar tanaman tetap sehat.
Lalu bagaimana dengan tubuh kita sendiri? Manusia memiliki bagian vital yang juga harus dijaga agar tidak tercemar kesucian dan kemurniannya. Apa bagian vital tersebut? Apa hal yang harus kita lakukan untuk menjaga bagian tersebut agar tetap suci?
Dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ
“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).
Berdasarkan hadits tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa bagian vital dalam jasad atau tubuh manusia adalah hati. Hati tersebut bagaikan pusat dari suatu sistem. Dimana jika sistem tersebut rusak, sistem lainnya pun ikut rusak. Sebelum kita mengalami kerusakan tersebut dan menyebabkan kerusakan pada tubuh lain. Ada baiknya kita melakukan pencegahan kerusakan tersebut. Pentingnya hati tentu sudah disadari sejak ulama-ulama terdahulu. Salah satunya adalah Imam Ibnu Qayyim rahimahullah.
Imam Ibnu Qayyim rahimahullah menyampaikan bahwa ada lima perkara yang bisa merusak hati.
Berikut Perkara-perkara yang bisa merusak hati tersebut berupa:
- Banyak Bergaul
Banyak bergaul rentan membuat kita lupa waktu. Sehingga waktu yang harusnya bisa digunakan untuk beribadah malah habis sia-sia.
- Berlebihan Saat Makan
Banyak makan dapat menyebabkan kita mengantuk. Mengantuk akan mengantarkan kita pada tidur. Tidur yang berlebihan tentu tidak baik. Selain menyebabkan kita kehilangan banyak waktu, tidur berlebihan juga bisa membuat kita melalaikan kewajiban yang harusnya kita kerjakan.
- Terlalu banyak tidur
Seperti yang kita ketahui bahwa dunia adalah tempat kita berjuang untuk kehidupan yang kekal yaitu akhirat. Oleh sebab itu jika kita banyak tidur ada banyak hal yang terlalaikan. Misalnya kita sudah mengatur jadwal sedemikian rupa untuk menuntut ilmu dan mengerjakan beragam pekerjaan lain, tetapi karena terus menerus mengikuti nafsu ingin tidur kita jadi kehilangan banyak waktu dan kehilangan kesempatan untuk menyelesaikan tugas kita pada hari itu.
- Bergantung Kepada Selain Allah
Sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah, sudah seharusnya kita hanya bergantung kepada Allah. Hanya Allah yang mengetahui diri kita bahkan dibandingkan diri kita sendiri. Bergantung kepada selain Allah bisa menyebabkan kerusakan hati karena bisa menyebabkan kita lupa bahwa Allah adalah tempat mencari ketenangan, mengadu, memohon, dan meminta.
- Banyak Berangan-angan
Angan-angan tinggi tanpa diringi usaha yang sepadan tidak akan menghasilkan apapun. Manusia hanya akan berakhir sia-sia jika hanya berangan-angan. Semua harapan, angan, dan cita-cita harus diiringi tawakkal dan ikhtiar kepada Allah. Kembalikan semua hal yang kita inginkan kepada Allah. Memohonlah kepada Allah, karena hanya Allah yang mampu mengabulkan segala harapan dan doa.
Lima hal tersebut bisa menjadi panduan bagi kita agar tidak mengalami kerusakan pada bagian vital yang kita miliki yaitu hati. Lima hal tersebut bisa mencegah kita dari kerusakan, lima hal tersebut bisa membantu akal agar senantiasa menuntun nafsu ke jalan yang Allah ridhai, lima hal tersebut harus kita hindari. Dengan mengetahui lima hal tersebut, setidaknya kita bisa melindungi bagian vital kita dari kerusakan yang tentunya tidak kita inginkan.
Sumber: https://tafsiralquran.id/surat-at-tin-ayat-4-manusia-diciptakan-dengan-sebaik-baiknya/
https://rumaysho.com/3028-jika-hati-baik.html
https://www.islampos.com/5-perusak-hati-231271/