Kak Achi TM saat menandatangani sebuah buku untuk para santri Tebuireng. (foto: rara)

Tebuireng.online— Asri Rakhmawati atau yang lebih kita kenal dengan kak Achi TM, perempuan kelahiran Cimone, kota Tangerang ini sudah memiliki ±50 karya novel, cerpen dan buku anak,  salah satu novel yang difilmkan adalah Insya Allah Sah, beliau bercerita awal mula sampai karyanya bisa difilmkan oleh salah satu PH ternama.

“Dulu saat saya menulis novel-novel, berharap terkenal, dan difilmkan oleh PH ternama, tapi selama itu tidak ada 1 pun dari karya saya yang dilirik oleh PH. Dan baru di karya saya yang ke-22 ini, saya mencoba ikhlas, dan meniatkan nulis sebagai ibadah, dan apa yang terjadi? Sebelum saya edarkan novel itu Alhamdulillah sidah ada salah satu PH yang mau membeli dan mengangkat ke layar lebar,” ceritanya.

Mulai saat itu beliau merubah mindsetnya dalam menulis, “dan benar saja saat saya sudah menata hati saya, niat saya untuk selalu apa-apa atas nama Allah, itu rasanya lega gitu, dapat bonus viral novelnya Alhamdulillah, kalau nggaak ya nggak apa-apa ikhlas, legowo, jadi buat adek-adek yang mau menulis dan bikin sebuah karya tata terlebih dahulu niatnya, jangan hanya ingin viral terus kalian ambisi banget, apapun dilakukan, ingat karna Allah kalian menulis, dan niatkan ibadah insyaallah akan diberikan yang terbaik oleh Allah,” imbuh penulis Before I Meet You itu.

Ada satu cerita dari dari kak Achi tentang perjalanan karirmya hingga ia bisa sampai di titik ini, soal beliau yang sudah mulai nulis dari SMP, pengalaman ikut lomba dimana mana hanya demi mendapat juara, hingga pengalaman menang juara 1 lomba menulis komik.

“Saya mulai belajar menulis itu dari smp, disitu saya mulai belajar nulis cerpen, komik atau puisi, dimasa itu saya benar-benar belajar banget gimana cara nulis yang bener dan menarik karna saya pengen karya saya nantinya dibaca banyak orang dan mereka suka dengan karya saya, dan pastinya bisa memberikan motivasi inspirasi pada pembaca,” terang penulis novel Belok Kiri Langsing.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Begitu cerita singkat awal kak Achi belajar menulis, memasuki masa SMA beliau mengaku sudah mulai mengirimkan hasil tulisannya ke media-media luar, bahkan majalah nasional.

Baca Juga: Bergerak Serentak Maju Bersama Santri Indonesia

“Di waktu SMP saya belajar mendalami struktur kepenulisan cerpen dan lain-lainmasuk SMA saya langsung lanjut kirim tulisan saya ke luar, seperti majalah nasional, ikut lomba tingkat kota di daerah Tangerang, saat itu saya mendapat juara 2 dari 2 peserta yang ikut,” cerita beliau sambil tertawa karna pada saat itu yang ikut lomba hanya 2 anak, dan beliau mendapat juara terakhir.

Pada saat itu beliau mengaku tertantang untuk terus ikut lomba dan giat belajar hanya demi mendapat juara, “dari SMP, SMA, dan Kuliah hingga di umur 35 tahun saya selalu ikut lomba tapi kalah terus, dan baru saat saya ikut lomba di Universitas Negeri Jakarta, ikut lomba tingkat nasional, saya mendapat juara 1 dari banyaknya orang yang ikut lomba, disitu saya merasa bangga sekali, difoto diwawancarai dan dikenal banyak orang, tapi pada saat itu pula hilang perasaan buat bikin komik lagi karna saya merasa puas atas prestasi saya,” nadanya menyesali kejadian tersebut.

“Dari situ sampai sekarang saya sudah nggk pernah buat komik, karna ya tadi saya sudah salah niat dan tangan sudah tidak biasa lagi menggambar, tapi saya tetap sampai menulis novel, atau buku dan saya habiskan masa jomblo saya dengan menulis, yang pastinya mendapat honor buat makan bakso, shopping, kan jadi bahagia, sambil nunggu akhirnya saya bertemu dengan suami saya,” jelasnya.

Saat diwawancarai tim Tebuireng online kak Achi sangat bahagia karna antusias dari peserta, “Alhamdulillah senang dengan sekali melihat antusias anak-anak yang mendengarkan, fokus terhadap materi yang saya sampaikan tadi, dan menurut saya santri d sini juga termasuk suka literasi, karna anak-anaknya mendengarkan dengan tertib sopan,” ungkapnya. Beliau juga berharap para peserta bisa paham dan akan bisa membuat karya yang bagus dan baik.

Atika Permata salah satu tim CSR Erlangga juga mengaku takjub atas antusias santri Tebuireng, “sangat terkesan melihat anaknya antusias dr awal sampai akhir bahkan pertanyaannya sangat berbobot, dan kita dari Erlangga sangat berterimakasih sudah diberikan sambutan, tempat yg terbaik buat kami, semoga semua yang hadir disini bisa jadi bibit penulis dimasa depan yang sesuai dengan karakter dan keinginan diri sendiri,” harapnya.

Baca Juga: CSR Solidaritas Erlangga Ajak Santri Tebuireng Menulis Cerpen

Untuk diketahui pada Kamis 17 Oktober 2024 itu tim penerbit Erlangga bekerja sama dengan Tebuireng menggelar acara pelatihan penulisan cerita pendek dengan tema “Bergerak Serentak Maju Bersama Santri Indonesia” dihadiri oleh 100 santri dari berbagai unit sekolah di Tebuireng, dan menghadirkan narasumber yang sudah berkecimpung di dunia perbukuan selama kurang lebih 15 tahun.



Pewarta: Albii