Seorang perempuan dan harapan hidupnya. (sumber: baitulmalmuamalat)

Perjalanan
Berkali-kali kupejamkan mata
namun tak kunjung terlelap
entah apa yang menyelimuti pikiran ini

terkadang aku bertanya-tanya
mengapa tidak ada habisnya
cobaan demi cobaan turun berjatuhan

ada bayangan samar yang tersesat
diantara waktu dan perasaan
entah takdir yang mana lagi
yang hadir dan aku jalani kali ini

kaki ini mulai lelah untuk berjalan
menelusuri jalan setapak demi setapak
akan kah kali ini akan sampai
pada garis finish

yang selalu aku impikan
akhir yang indah
bahagia dan tenang yang merangkul erat


Harapan
Lewat aksara yang tertuang di secarik kertas
harapan yang tertulis rapi
penantian yang sangat ditunggu
dan inikah yang selama ini aku nanti

inikah jawaban dari doa
yang selalu aku rapal
semakin jelas
dari sekian banyak memori

sedalam ini aku menyimpanmu
bagai rahasia
yang enggan reda di angin senja
dalam rindu yang tak tertahan

dan dari sekian keyakinan
aku yakin kau juga sama
mencintai sebegitu hebatnya


Terus Berlalu
Jika bahagia masih milikmu
tak mengapa kau terus berlalu
jangan memandangku sebelah mata
karna itu berarti cela

Jika si camar asyik berdansa
bersama avan
wajar jika sarangnya diabaikan
rasa malu jangan terlepas

karna waktu tak dapat ditentu
bisa saja kau termakan pilihan
sebab pandang bulu
itu tak dilihat


Dingin Menyapa
Dingin bertamu dimalam
menyapa serempak jiwa
yang terkekang resah
menghadirkan titik ketenangan

di ladang hati yang makin gelisah
merampas hangat
yang terus menyelubung raga
malam yang setia
menemani setiap ekspresi

yang terucap
mampu menggeser mata dunia
untuk berubah arah
menyoroti setiap derap langkah
yang membekas tiada terlupa



Penulis: Amalia Dwi Rahmah

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online