
Perjalanan
Berkali-kali kupejamkan mata
namun tak kunjung terlelap
entah apa yang menyelimuti pikiran ini
terkadang aku bertanya-tanya
mengapa tidak ada habisnya
cobaan demi cobaan turun berjatuhan
ada bayangan samar yang tersesat
diantara waktu dan perasaan
entah takdir yang mana lagi
yang hadir dan aku jalani kali ini
kaki ini mulai lelah untuk berjalan
menelusuri jalan setapak demi setapak
akan kah kali ini akan sampai
pada garis finish
yang selalu aku impikan
akhir yang indah
bahagia dan tenang yang merangkul erat
Harapan
Lewat aksara yang tertuang di secarik kertas
harapan yang tertulis rapi
penantian yang sangat ditunggu
dan inikah yang selama ini aku nanti
inikah jawaban dari doa
yang selalu aku rapal
semakin jelas
dari sekian banyak memori
sedalam ini aku menyimpanmu
bagai rahasia
yang enggan reda di angin senja
dalam rindu yang tak tertahan
dan dari sekian keyakinan
aku yakin kau juga sama
mencintai sebegitu hebatnya
Terus Berlalu
Jika bahagia masih milikmu
tak mengapa kau terus berlalu
jangan memandangku sebelah mata
karna itu berarti cela
Jika si camar asyik berdansa
bersama avan
wajar jika sarangnya diabaikan
rasa malu jangan terlepas
karna waktu tak dapat ditentu
bisa saja kau termakan pilihan
sebab pandang bulu
itu tak dilihat
Dingin Menyapa
Dingin bertamu dimalam
menyapa serempak jiwa
yang terkekang resah
menghadirkan titik ketenangan
di ladang hati yang makin gelisah
merampas hangat
yang terus menyelubung raga
malam yang setia
menemani setiap ekspresi
yang terucap
mampu menggeser mata dunia
untuk berubah arah
menyoroti setiap derap langkah
yang membekas tiada terlupa
Penulis: Amalia Dwi Rahmah