
Oleh: Rara Zarary*
Setabah siapa, seseorang pemilik kasih tulus namun dibiarkan berlalu lalang tanpa balas yang cukup
setabah siapa, berjuang sendiri di jalan sunyi dengan ketakutan yang tak henti-henti namun tetap saja melanjutkan perjalanan mencari arti
setabah siapa,
perempuan yang setiap waktu menapaki jalan basah sisa hujan semalam, beralas harapan hidup untuk esok demi seseorang
setabah siapa,
perempuan itu masih saja berdiri tegak meski tak pernah diberi kepastian
setabah siapa,
perempuan yang masih berdiri menunggu lelaki datang ke rumahnya sendiri
malam-malam, hingga pagi, ke siang lalu tak ada apa-apa
setabah siapa,
perempuan di luar jendela.
tanpa air mata, namun basah dengan kecewa.
*Penulis adalah alumni Annuqayah Sumenep Madura.