
Tebuireng.online— Semarak karya ratusan santri Tebuireng mewarnai area panggung utama Festival Pesantren Tebuireng 2025, yang berlangsung di lapangan merah depan Pondok Putri Pesantren Tebuireng. Pagelaran Seni dan Budaya ini merupakan rangkain acara yang baru pertama kali digelar di tahun ini.
“Ini kali pertama ada pentas seni. Sebelum-sebelumnya belum pernah ada, jadi kita ingin selain dari para alumni juga ada dari para santri-santri yang penampilkan kreatifitasnya juga untuk meramaikan bazar juga meramaikan Festival pesantren Tebuireng,” jelas Muhammad Shobirin, selaku Koordinator panitia, saat diwawancarai di lokasi acara, Rabu (23/04).
Ustadz Shobirin mengungkapkan bahwa harapannya dengan adanya Festival pesantren tebuireng ini bisa menjadi ajang untuk tetap menjalin tali silahturahmi bagi para alumni Tebuireng.
Terdapat beberapa tampilan menarik dan penuh kreatifitas para santri yang di tampilkan, “tidak ada seleksi khusus untuk penampilan-penampilan yang ditampilkan, karena sebelumnya dari kami telah memberikan juknis dan list tampilan yang bisa ditampilkan,” Jelas Dafa salah satu Penanggug Jawab Pagelaran seni.
Adapun penampilan yang ditampilkan mulai dari tarian daerah, pembacaan puisi, Live music, drama fantasi sains, fashion show dan ada juga pemutaran video pendek karya santri.
Diisi oleh puluhan santri yang tampil berhasil memeriakan acara dan membawa semarak para audience yang ikut menyaksikannya baik yang notabene nya dari kalangan santri, para guru, alumni dan bahkan masyarakat umum juga hadir.
“Alhamdulillah tadi malam audiencenya membeludak yang seharusnya kursi yg sudah kita sediakan untuk 350 orang kita terus tambah dan saya kira hampir 500 orang hadir tadi malam menyaksikan pertunjukan pegelaran seni budaya,” ujar Dafa salah satu panitia mengenai begitu tingginya antusias dari para audience.
Baca Juga: 23 Stand Bazar Produk Ikapete dan UMKM Ramaikan Festival Tebuireng 2025
Dengan antusiasme yang tinggi bersama persiapan yang sangat singkat mereka tetap bisa membawakan penampilan yang maksimal dan membawa kesan tersendiri khususnya bagi para penampil. “dengan waktu latiahan 5 hari, awal latihan sering nggak kompak dan banyak yang masih susah ngafalin gerakannya,” ujar salah satu penampil tarian saman dari SMP terpadu Al-Chodijah.
Namun ia mengaku sangat senang karena menjadi pengalaman pertama yang luar biasa, “seneng, dredeg juga karena baru pertama ikut saman dan langsung kepilih jadi penari yang ikut tampil hari ini.” Ungkapnya.
“Gak nyangka bakal ada hari, semoga acaranya lancar dan tahun depan bisa ada lagi dan juga kita bisa ikut lagi,” jelas Kanaya salah satu penampil dari Pondok Putri Pesantren Tebuireng memberikan kesannya.

Tidak kalah antusias salah satu audience memberikan kesan dan harapannya agar kegiatan ini bisa kembali diadakan. “Keren banget, luar biasa, pecah banget penampilan-penampilan santri-santri Tebuireng dan pondok lainnya bener-bener keren banget, kalau bisa di adakan acara seperti ini setiap tahunnya, lebih banyak lagi penampilan keren-keren gini biar kita lebih puas nonton nya, pengen lihat terus rasanya,” jelas Risma salah satu audience dari Pondok Putri Al-Mahfudz.
Ia juga menjelaskan bahwa dari adanya kegiatan ini berhasil menunjukan bahwa santri itu bisa banyak hal tidak hanya mumpuni, bisa ngaji, tetapi juga bisa mengembangkan bakat, yang multitalent.
Adapun daftar penampilan Pagelaran Seni dan Budaya Festival Tebuireng sebagai berikut;
- Tari Saman, SMP terpadu Al-Chodijah
- Baca Puisi, SMA Sains Tebuireng
- Tari melayu, Pondok Putri Pesantren Tebuireng
- Live Music Performance, MASS Tebuireng
- Tari Dayak dan Betawi, SMP A. Wahid Hasyim
- Drama Fantasi Sains, SMP Sains Tebuireng
- Baca Puisi, MTs. SS Tebuireng
- Manuk Dadali, SMP A. Wahid Hasyim
- Live Music Performance, Pondok Putri Al-Masruriyah
- Fashion Show, Pondok Putri Al-Chodijah
- Tari Ganong, MTs. Sains Salahuddin Wahid
- Live Music Performance, MA. Sains Salahuddin Wahid
- Tari Nusantara, Madrasah Mu’allimin.
Pewarta: Zulfa Nuril