
Tebuireng.online– Pemuda asal Palestina, Sajed Eyad Faiq Abusyawish, yang kini menempuh studi di Albukhary International University, Malaysia hadir di Pesantren Tebuireng. Dalam kesempatan itu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) bersama Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT) gelar doa bersama, Rabu (26/2/2025).
Acara yang digelar di Masjid Ulil Albab, menjadi forum sharing pengalaman dan ilmu dari pemuda Gaza dan mahasiswa Unhasy dan masyarakat umum. Kegiatan ini menarik perhatian banyak pihak, terlihat dari antusiasme peserta yang hadir untuk mendengarkan kisah langsung dari Sajed tentang kondisi terkini di Palestina.
Dalam sesi temu sapa tersebut, Sajed menceritakan secara rinci tentang latar belakang konflik yang terjadi di negaranya, serta tantangan yang dihadapi oleh warga Palestina sejak awal konflik hingga saat ini.
“Warga di Palestina masih memiliki banyak kesulitan, kami masih membutuhkan bantuan. Salah satunya memenuhi kebutuhan dasar warga Palestina yang terdampak, seperti memberikan sumbangan dan bantuan kepada Palestina,” ungkap Sajed, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Baca Juga: LSPT Serahkan Bantuan Secara Langsung Kepada Warga Gaza Palestina
Selain Sajed, acara doa bersama dan temu sapa juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Ginanjar Setyo Permadi yang mewakili Rektor III Unhasy, Chamdan Mashuri. Kehadiran delegasi ormawa, Kosma, dan masyarakat umum juga menambah keberagaman peserta yang turut ambil bagian dalam acara tersebut.

Dalam sambutan ketua pelaksana, Fahmi Syahruddin, mengungkapkan pentingnya rasa empati dan simpati terhadap saudara-saudara di Palestina.
“Kita selayaknya bisa berempati dan bersimpati kepada saudara kita di Palestina dengan aksi nyata. Salah satunya dengan menggelar doa bersama dan juga penggalangan dana untuk meringankan beban mereka,” ujar mahasiswa PAI Unhasy itu.
Ginanjar Setyo Permadi, juga memberikan sambutan menekankan bahwa peran sebuah institusi akademik tidak hanya sebatas pada pengajaran, tetapi juga aktif dalam menggerakkan mahasiswa untuk peduli terhadap berbagai peristiwa, termasuk kondisi Palestina yang sedang dilanda peperangan dan genosida.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh panitia penyelenggara, karena acara ini dapat memberikan bantuan dan meringankan beban hidup saudara kita di Palestina,” katanya.
Acara ini tidak hanya menjadi momentum untuk berbagi informasi mengenai Palestina, tetapi juga menjadi ajang solidaritas dan penguatan hubungan kemanusiaan antara mahasiswa Unhasy dan masyarakat Palestina.
Pewarta: Helfi