Pihak Pesantren Tebuireng foto bersama panelis seminar usai acara. (foto: tbi3)

Tebuireng.online– Beberapa peneliti internasional yang menjadi tamu di seminar Universitas Islam Malang (Unisma) melakukan kunjungan ke Tebuireng pada Sabtu (20/01/2024).

Rombongan panelis disambut hangat di Pesantren Tebuireng oleh H. Abdul Ghafar (Sekretaris Pesantren), H. Lukman Hakim (Mudir Bidang Pendidikan), H. Aminuddin Aziz (Wakil Rektor III Unhasy), Mochamad As’ad (Kepala Perpustakaan). Pertemuan itu dihadiri 14 orang, 8 orang dari pihak Unisma, dan 6 orang di pihak Tebuireng.

Mereka diberi kesempatan berdiskusi mengenai keislaman di Indonesia dalam pertemuan tersebut. H. Abdul Ghofar menyampaikan beberapa hal tentang museum Nusantara di area Kawasan Makam Gus Dur kepada peneliti internasional itu.

“Karena di sini terbaring KH. Abdurrahman Wahid sebagai pelindung etnis Thionghoa. Sekitar dalam datu tahun ada satu juta orang. Gus Sholah punya ide untuk memberikan edukasi kepada peziarah dengan menggandeng kementerian untuk mewujudkan satu museum. Guna memberikan gambaran potret Islam Indonesia itu seperti apa,” ungkap Gus Ghofar.

Mochamad As’ad saat ditanya oleh Jurnalis Tebuireng tentang alasan kunjungan peneliti internasional tersebut yakni, “mereka hanya berkunjung saja. Tidak untuk melakukan penelitian mendalam tentang Tebuireng. Sebenarnya mereka peserta seminar di Unisma kemudian diajak oleh panitia ke Tebuireng.”  

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Para peneliti internasional itu berasal dari berbagai negara yang memang sedang tertarik pada dunia Islam di Indonesia. Mereka berasal dari India, Portugal, dan dataran eropa lainnya.

Dalam kunjungan itu mereka menyampaikan bahwa mereka sangat senang dan gembira disambut di Pesantren Tebuireng.

Muhammad Hakim peneliti Islamic and Aswaja Studies menyampaikan selama di Indonesia ia juga telah mengunjungi gunung Bromo, Bali, dan baru pertama kali berkunjung ke Pesantren.

Pewarta: Yuniar Indra Yahya