Tebuireng.online- Dalam rangka Milad Lil Ukhuwah Al-Syazanah ‘Ala Tafsir Al-Qur’an (MUSYTAQ) yang diadakan pada Rabu (12/02/2025) pekan lalu, Universitas Islam Negeri Surabaya (UINSA) menyelenggarakan lomba MHQ (Musabaqah Hifzhil Qur’an) untuk kategori 5 juz dan 10 juz. Lomba ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (HMP IQT). Sekitar 40 peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur berpartisipasi dalam ajang tersebut.

Perwakilan Pondok Putri Tebuireng mengirimkan 5 delegasi, salah satunya, Nasywah ‘Aqila Azzahroh, siswa MA Salafiyah Syafi’iyah (MASS) asal Sidoarjo, berhasil meraih juara 3 dengan nilai 91,5.

Nasywah, yang kini duduk di kelas 10G, menceritakan pengalaman mengikuti lomba tersebut. “Saya mendapat urutan giliran yang cukup akhir. Saat masih ada banyak waktu luang, kami pergi ziarah ke Ampel. Saat kembali ke lokasi, ternyata saya sudah dipanggil. Alhamdulillah, saya masih bisa tampil, meskipun harus digeser dari posisi 33 menjadi 40,” cerita Nasywah.

Ini adalah pengalaman pertama Nasywah mengikuti lomba MHQ. Setelah acara berakhir, ia merasa lega. “Biasanya saya jarang tampil di depan banyak orang, jadi sempat merasa gugup. Namun, ada sisi positifnya, karena saya dipanggil terakhir, penontonnya sedikit,” ungkapnya.

Tiga soal harus dilalui Nasywah sebelum berhasil meraih juara. Soal pertama mengenai melanjutkan bacaan dari juz 5, dilanjutkan dengan juz 4 dan 1. “Pada soal juz 1, yang seharusnya paling mudah, saya justru tiga kali salah. Salah satu kesalahan saya adalah menambah huruf yang sebenarnya tidak ada pada ayat tersebut,” jelas Nasywah.

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Setelah pengumuman juara pada hari Kamis, 13 Februari, Nasywah mengaku awalnya tidak mengetahui bahwa ia menjadi juara 3. “Lomba berlangsung pada hari Rabu, dan Kamisnya ada seminar serta pengumuman juara. Kami tidak bisa hadir, lalu ustadzah mengecek di website dan melihat bahwa saya mendapat nilai 0. Ustadzah protes, akhirnya diperbaiki, dan juara 3 digeser menjadi harapan 1. Saya baru tahu Jumat pagi,” tuturnya.

Setelah membawa pulang trofi, sertifikat, dan uang pembinaan, Nasywah yang bercita-cita menjadi guru ngaji ini berharap dapat terus mengasah kemampuannya. “Semoga ke depannya saya bisa ikut lomba lagi dan meraih juara. Saya juga ingin memotivasi teman-teman yang lain untuk terus belajar dan berprestasi,” pungkasnya.


Pewarta: Albi