Ilustrasi seorang perempuan saat menjadi ibu rumah tangga hingga ke bidang bisnis (sumber: cahayaislam)

“I am a mama and maker.
I am a wife and weigher of flour.
I am a builder of Lego and baker of cake. I am a family and a family cook.
I am Nadiya Hussain.”

(Aku adalah seorang ibu dan seorang pencipta)
(Aku adalah seorang istri dan seorang penimbang tepung)
(Aku adalah seorang pembangun lego dan seorang pembuat kue) (Aku adalah seorang keluarga dan seorang juru masak keluarga) (Aku adalah Nadiya Hussain)

***

Kalimat tersebut adalah salam perkenalan diri Nadiya Hussain yang dicantumkan pada lamannya yakni Nadiyahussain.com. Nadiya Hussain merupakan seorang koki, penulis, dan presenter televisi di Inggris yang lahir pada 25 Desember 1984 di Luton, Bedfordshire, Inggris. Ia terkenal sebagai pemenang kompetisi memasak berjudul “The Great British Baking Show” (GBBS) pada musim keenam di tahun 2015.

Baca Juga: Merayakan Hari-hari Menjadi Seorang Ibu

Majalah TebuirengIklan Tebuireng Online

Setelah memenangkan kompetisi itu, Nadiya kemudian didaulat menjadi presenter televisi dan koki di beberapa acara televisi Inggris. Di antaranya pada program televisi bernama “The One Show”, “Saturday Kitchen”, dan “Loose Women”. Perempuan berhijab ini juga merambah ke dunia kepenulisan dengan menghasilkan beberapa karya judul buku memasak dan menjadi kolumnis di beberapa surat kabar di Inggris. Pada tahun 2017, Nadiya didaulat untuk menjadi presenter acara televisi “Nadiya’s British Food Adventure” yang tayang di BBC Two. Acara tersebut menampilkan Nadiya yang melakukan perjalanan ke berbagai tempat di Inggris untuk mencari inspirasi memasak.

Nadiya Hussain adalah seorang muslimah Britania, lahir dari keluarga Bangladesh yang berimigrasi ke Inggris. Ia merupakan anak ketiga dari lima bersaudara dan tumbuh dalam lingkungan yang kuat memegang tradisi Islam. Dalam beberapa kesempatan, ia sering membahas tentang pengalaman hidupnya sebagai seorang muslimah dan bagaimana agamanya mempengaruhi kehidupannya sehari-hari. Sejak usia dini, Nadiya sering membantu ibunya di dapur. Perempuan yang pernah menerima penghargaan “Breakthrough Star” ini melihat keluarganya sangat memperhatikan makanan dan masakan.

Dalam akademik, Nadiya berhasil menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Luton dan kemudian melanjutkan studi di Universitas Sheffield Hallam dengan mengambil jurusan psikologi. Setelah menyelesaikan pendidikannya, ibu dari tiga anak ini lebih memilih untuk menjadi seorang ibu rumah tangga. Di tengah kesibukannya, ia tidak meninggalkan hobi memasaknya. Seringkali ia memasak untuk keluarganya, teman-temannya, bahkan menyempatkan untuk membuat blog memasak sendiri.

Baca Juga: Perempuan yang Berani Mengambil Peran

Dalam beberapa tahun terakhir, Nadiya menjadi salah satu tokoh publik yang paling populer di Inggris. Hal tersebut dikarenakan sosoknya yang ramah, humoris dan inspiratif, serta tentu saja kemampuan memasaknya yang luar biasa. Nadiya juga dikenal karena kegiatan amalnya, termasuk aksinya membantu charity “Thrive” dengan memberikan makanan kepada anak-anak yang membutuhkan. Selain itu ia juga menjadi duta besar untuk beberapa organisasi amal, termasuk “Barnardo’s” dan “Save the Children”.

Selain mendapatkan penghargaan “Breakthrough Star” di Royal Television Society Awards pada tahun 2017. Ia juga menjadi tamu di beberapa acara televisi termasuk “The Graham Norton Show” dan “Would I Lie to You”. Nadiya Hussain merupakan satu dari beberapa tokoh muslimah yang menginspirasi saat ini. Ia berhasil membuktikan bahwa hijab yang ia kenakan tidak hanya sebagai simbol agama, tetapi juga sebagai lambang kekuatan, kepercayaan diri dan kesadaran.



Penulis: Anik Wusa, Magister Media Komunikasi Unair Surabaya.
Editor: Rara Zarary