
Khutbah Jumat oleh: KH. Nur Hannan, Lc., M.Hi.
الحَمْدُ لِلَّهِ الذِيْ مَنَّ عَلَى مَنْ شَاءَ بِعِبَادِهِ بِهِدَايَةِ بِهِدَايَتِهِمْ لِلْاِيْمَانِ وَكَرَّهَ إِلَیۡهِمْ ٱلۡكُفۡرَ وَٱلۡفُسُوقَ وَٱلۡعِصۡیَانَۚ اَشْهَدُ اَنْ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الذِيْ تَفَرَّدَ بِالكَمَالِ والجَلَالِ وَالعَظَمَةِ والسُلْطَانِ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ المَبْعُوْثُ اِلَى كَافَّةِ وَالجَانِّ فَبَلغَ رِسَالَةَ رَبِّهِ وَبَيَّنَ غَايَةَ البَيَانِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاَصْحَابِهِ الذِيْنَ وَجَـٰهِدُوا۟ فِی ٱللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ حَتَّى نَشَرُوْا العَدْلَ والاَمْنَ والاِيْمَانِ
فَيَا عِبادَ الله، أوصيكم وإيّاي نفسي بتقوى الله فقد فاز المتقون یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوۡلࣰا سَدِیدࣰا یُصۡلِحۡ لَكُمۡ أَعۡمَـٰلَكُمۡ وَیَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۗ وَمَن یُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدۡ فَازَ فَوۡزًا عَظِیمًا
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Dalam kesempatan yang mulia ini, marilah kita berusaha untuk meningkatkan kualitas takwa kepada Allah SWT, dengan senantiasa menjalankan apa yang diperintahkan oleh-Nya, serta meninggalkan apa yang dilarang-Nya. Sebab takwa merupakan bekal paling baik untuk meraih keselamatan dan kebahagiaan, tidak hanya di dunia melainkan juga di akhirat kelak.
Hari ini kita baru saja melewati bulan Dzulhijjah sebagai bulan terakhir hingga berganti dengan bulan Muharram sebagai awal bulan tahun Hijriyah. Pergantian tahun ini sudah seharusnya tidak hanya kita maknai sekedar pergantian waktu seperti biasanya. Akan tetapi kita jadikan momentum ini sebagai waktu yang memiliki makna dan hikmah yang mendalam. Jika kita memaksimalkan waktu yang diberikan oleh Allah kepada kita, maka akan membuahkan kesuksesan dan keberkahan dalam hidup ini. Bergantinya tahun ini harus kita jadikan sebagai waktu untuk melakukan muhasabah, evaluasi, serta intropeksi perjalanan hidup selama ini agar ke depan kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Hasyr, 18:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
Ayat ini mengingatkan kepada kita agar jangan sampai bersamaan dengan waktu yang berjalan kita tidak mampu mengambil hikmah dan pengalaman. Melalui perenungan masa lalu, kita bisa meninggalkan hal-hal yang negatif dan mengambil sisi yang positif. Kita harus optimis bisa melakukan perubahan yang lebih baik di masa yang akan datang. Hal ini dapat dilakukan melalui ikhtiar terbaik agar kita menjadi orang yang beruntung, bukan menjadi orang yang merugi, apalagi celaka.
Sebagaimana yang diingatkan oleh junjungan kita Nabi Muhammad Saw:
مَنْ كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ، وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ أَمْسِهَ فَهُوَ مَغْبُوْنَ، وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُوْنَ (رواه الحاكم)
“Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia terlaknat.”
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Awal kalender Hijriyah terinsipirasi dari momen agung yaitu peristiwa Hijrah Hadraturrasul Muhammad SAW bersama dengan sahabat-sahabatnya yang melakukan perjalanan dari Makkah ke Madinah. Hari ini makna hijrah tidak hanya berhenti sebagai perpindahan dari satu tempat ke tempat lainnya. Hijrah sejati adalah pergeseran dari kelailaian menuju kesadaran atau dari kebiasaan buruk menuju akhlak yang lebih baik. Kini kita tidak perlu meninggalkan tempat yang kita tinggali.
Akan tetapi kita harus meninggalkan sikap pesimis, malas, dan hati yang keras. Kita berhijrah menuju pribadi yang taat, jujur dan peduli. Bulan Muharram adalah penanda waktu, ia adalah panggilan dari langit. Merupakan panggilan agar kita melangkah ke arah yang lebih baik. Bulan ini mengajak kita untuk menata ulang arah hidup. Memperbaiki niat dan menjemput masa depan. Agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan lebih berkah.
Sebagai penutup khutbah, mari bersama-sama merenungkan apa yang disabdakan oleh junjungan kita Hadraturrasul Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Hakim RA:
اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هِرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاءَكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِك.
“Manfaatkanlah lima perkara, sebelum datang lima perkara: (1) Masa mudamu sebelum masa tuamu. (2) Sehatmu sebelum sakitmu. (3) Kayamu sebelum miskinmu. (4) Waktu luangmu sebelum sibukmu. (5) Hidupmu sebelum datang matimu.”
Demikian mudah-mudahan kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari pergantian tahun hijriyah yang beru saja kita peringati mulai hari ini.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم وَقُل رَّبِّ ٱغْفِرْ وَٱرْحَمْ وَأَنتَ خَيْرُ ٱلرَّٰحِمِينَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Ditrankrip oleh: Yuniar Indra Yahya